Konvergensi media yang terjadi di media online Indonesia, melahirkan Jurnalisme Multimedia yang mengarahkan berita menjadi multi platform. Jurnalisme Multimedia didefinisikan sebagai proses jurnalistik yang menggunakan dua atau lebih bentuk media seperti, kata tertulis maupun yang diucapkan dalam bentuk audio, musik, gambar diam dan bergerak, animasi grafis, termasuk elemen interactive dan hypertextual dalam Jurnalisme Online dalam media baru.
Terdapat tiga aspek konvergensi dalam telekomunikasi, yakni konvergensi dalam pelayanan, konvergensi dalam proses, dan konvergensi dalam jaringan (Yanovsky, 2002: 17). Konvergensi dalam pelayanan memperbesar arti kegunaan internet dan media online bagi pengguna. Konvergensi dalam proses memberikan penyedia jasa internet dan media online kemudahan menggunakan teknik produksi dan teknologi yang berbeda. Konvergensi dalam jaringan berarti konvergensi dalam teknologi, adanya kemampuan konvergensi satu media yang terhubung dengan jaringan lain.
Sama seperti ketiga aspek yang terdapat dalam media online tersebut, Detik.com juga memanfaatkan ketiga aspek tersebut secara berhubungan satu dengan yang lainnya. Detik.com memanfaatkan teknologi dalam hal memperbesar arti kegunaan internet dan media online baggi pengguna internet yang mencari berita. Konvergensi dalam proses membuat penyediaan informasi di Detik.com menggunakan teknik produksi dan teknologi berbeda jika dibandingkan dengan media cetak majalah yang terdahulu diterbitkan Detik. Selain itu dalam hal konvergensi dalam jaringan, kini Detik.com memanfaatkan berbagai platform untuk melengkapi pemberitaannya, seperti dengan foto, audio/video, dan sebagainya.
Kecanggihan teknologi informasi mengantarkan pada konvergensi dan akhirnya dilirik oleh para kaum kapitalis untuk melakukan konglomerasi. Di Indonesia, bentuk konglomerasi banyak ditemukan di media, seperti PT Media Nusantara Citra, Tbk di bawah kepemilikan oleh Hary Tanoesoedibyo memiliki RCTI MNC TV, Global TV Radio Trijaya, koran Seputar Indonesia, dan Okezone.com. Visi Media Asia (Viva Group) yang dimiliki Abu Rizal Bakrie memimpin Vivanews.com, TV One, dan ANTV. Surya paloh dengan Group Media Indonesia memiliki Metro TV dan Media Indonesia. Dan selanjutnya CT Corp di bawah naungan kepemimpinan Chairul Tanjung yang memiliki perusahaan di bidang Perbankan (Bank Mega), Asuransi (Mega Insurance), Perhotelan (The Trans dan Ibis Hotel), Property (Trans Property), dan khusus bidang media yakni Trans TV, Trans 7, dan Detik.com.
Maka, Detik.com pun tidak terlepas dari pengaruh konglomerasi media. Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi Detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom). Di bawah pimpinan Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli Detik.com 100% senilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diakuisisi oleh CT Corp, Detik.com pun menjadi perpanjangan Trans Corp di ranah media online.
Konglomerasi yang tercipta dari adanya pemilik modal yang mampu membeli dengan cara akuisisi atau meger membuat banyak media memiliki satu kepemilikan. Seperti halnya Detik.com yang diakuisisi oleh CT Corp tersebut. CT Corp yang memiliki Trans TV dan Trans 7 dalam media penyiaran kini pun memiliki Detik Online sebagai perpanjangan media dalam ranah online. Konvergensi dan konglomerasi yang terjadi di berbagai media di Indonesia mengakibatkan Detik.com pun mulai mengembangkan dan membuat inovasi di situsnya setiap tahun. Berikut gambar penampilan situs Detik.com yang mengalami perubahan dan inovasi setiap tahunnya;
[caption caption=" Lebih sederhana jika dibandingkan saat ini."]
[caption caption="Mengalami perkembangan dalam layout."]
[caption caption="Setelah diakuisisi oleh CT Corp lebih bernuansa biru dengan iklan."]
Â
Â