Mohon tunggu...
Elisabeth FLS
Elisabeth FLS Mohon Tunggu... Koki - it's me

Manusia yang suka berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), Mengatasi Stunting, dan Mencegah Penggunaan Narkoba

10 Agustus 2022   23:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:28 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (18/07) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022 Kelurahan Wonodri melakukan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada peserta Posyandu RW III Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. 

Program ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Juli 2022 pukul 16.30 WIB-17.30 WIB di Balai RW III "Graha Wojo" Wonodri Joho. Pada program ini mahasiswa dan pihak posyandu RW III Kelurahan Wondori mengundang secara khusus Ibu Annisa Rizki Nur Pratiwi, A.Md.Gz. dari Poli Gizi Puskesmas Pandanaran untuk memberikan materi.

Pelaksanaan program edukasi pencegahan stunting ini didasari oleh keberadaan anak-anak yang mengalami stunting, rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting, dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya stunting di Kelurahan Wonodri. 

Oleh karena itu, disampaikanlah materi yang meliputi kebutuhan nutrisi seimbang untuk ibu hamil dan anak, pengetahuan terkait bahaya stunting, dan upaya intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0 hingga 6 bulan, dan anak usia 6 hingga 23 bulan. 

Ibu-ibu yang datang didorong untuk menyadari bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan fase krusial dalam pencegahan stunting sehingga ibu-ibu tersebut diarahkan untuk mengonsumsi bahan pangan yang kaya akan karbohidrat, protein, kalsium, zinc, dan zat besi karena berperan dalam pertumbuhan bayi.

Selain itu, materi juga disampaikan melalui pemberian leaflet pencegahan stunting kepada peserta dan banner edukasi stunting yang diletakkan di Balai RW III "Graha Wojo" Wonodri Joho. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022 Kelurahan Wonodri juga memberikan alat ukur tinggi badan atau microtoise kepada Posyandu RW III Kelurahan Wonodri untuk membantu pemantauan perkembangan dan pertumbuhan tubuh anak/balita.

Kemudian menindaklanjuti dari penjelasan dari Ibu Annisa, mahasiswa KKN Tim II Undip melanjutkan dengan program monodisiplinnya, yaitu pemberian cookies kacang merah beserta penjelasannya untuk mencegah stunting. Mahasiswa memberikan penjelasan mengenai kandungan dan cara pembuatan cookies kacang merah sembari membagikan cookies kacang merah dan selebaran resep kepada ibu-ibu yang datang.

Gambar 2. Mahasiswa Menjelaskan tentang Cookies Kacang Merah untuk Mencegah Stunting/dokpri
Gambar 2. Mahasiswa Menjelaskan tentang Cookies Kacang Merah untuk Mencegah Stunting/dokpri
Gambar 3. Cookies Kacang Merah yang Dibagikan kepada Ibu-Ibu Peserta/dokpri
Gambar 3. Cookies Kacang Merah yang Dibagikan kepada Ibu-Ibu Peserta/dokpri

Mahasiswa menjelaskan tentang cookies kacang merah yang merupakan makanan alternatif atau cemilan sehingga dapat dikonsumsi oleh ibu hamil atau anak-anak sekalipun. 

Lalu menjelaskan tentang komponen utama dari cookies, yaitu oats dan tepung kacang merah sehingga kaya akan karbohidrat, protein, asam folat, dan mikronutrien yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi. Harapannya, setelah mengetahui tentang cookies kacang merah dan cara pembuatannya, ibu-ibu menjadi tertarik untuk mengonsumsi dan membuat cookies tersebut di rumah masing-masing.

Selain itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022 juga mengadakan program multidisiplin yang mengangkat tema Anti-Narkoba, yaitu sosialisasi bahaya penggunaan narkoba bagi generasi muda di SMA Sultan Agung 1 Kelurahan Wonodri pada hari Jumat, 29 Juli 2022 pukul 10.00-12.00 WIB. 

Kegiatan ini dihadiri oleh siswa/siswi perwakilan dari setiap kelas 10 dan 11 yang berjumlah 63 orang serta pihak sekolah dari bidang kesiswaan. 

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh dokter dari Klinik Hutama Medika dan Rumah Sakit Roemani yaitu dr. Ursheila Haekmatiar sebagai pemateri. 

Pelaksanaan program kegiatan ini dibuat dengan dasar banyaknya anak muda, tidak terkecuali di Kelurahan Wonodri, yang berpotensi masih mencari jati diri sehingga kemungkinan dapat melakukan hal negatif yang salah satunya yaitu penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini diawali dengan sambutan oleh koordinator Tim II KKN UNDIP 2022 Kelurahan Wonodri, Rizky Aditya, kemudian dilanjutkan oleh pihak sekolah dari bidang kesiswaan, diteruskan dengan pemaparan materi bahaya narkoba bagi kesehatan dan generasi muda oleh dr. Ursheila Haekmatiar, dan ditutup dengan sesi tanya jawab. 

Materi yang diberikan pada sosialisasi ini meliputi pengertian narkoba itu sendiri, sumber didapatkannya narkoba, dampak bagi kesehatan, ciri-ciri pengguna, hingga cara untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.

Gambar 4. Penyampaian Materi oleh dr. Ursheila Haekmatiar/dokpri
Gambar 4. Penyampaian Materi oleh dr. Ursheila Haekmatiar/dokpri

Setelah sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking berupa game tebak kata yang dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok diberikan satu kalimat yang berkaitan dengan tema anti-narkoba, dan kalimat tersebut akan disampaikan dengan gerakan saja kepada rekan kelompoknya secara bergantian. Kemudian siswa yang paling depan akan menebak kalimat yang telah diberikan di awal tadi. Sesi ice breaking ini dengan meriah dengan antusiasme dari para siswa/siswi SMA Sultan Agung I.

Selain itu, Tim KKN II UNDIP Kelurahan Wonodri juga memberikan standing banner yang berisikan informasi singkat mengenai dampak penggunaan narkoba bagi kesehatan serta cara mencegah penggunaan narkoba dimana Banner tersebut ditempatkan di aula SMA Sultan Agung 1 Semarang dan dapat dipindahkan sehingga memudahkan siswa/siswi dapat melihat informasi tersebut. Tim juga memberikan ajakan untuk menghindari narkoba dan fokus dalam meraih prestasi dalam bentuk poster yang ditempelkan pada majalah dinding yang berada di sekitar sekolah. 

Harapannya dengan adanya edukasi ini, siswa/siswi SMA Sultan Agung 1 Semarang dapat menjadi manusia yang terjauhkan dari penyalahgunaan narkoba serta memacu dirinya untuk berprestasi. Hal tersebut sesuai dengan slogan yang dibawa pada acara ini yaitu "Hindari Narkoba, Raih Prestasi."

Mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Wonodri juga melaksanakan satu program monodisiplin lainnya, yaitu penyuluhan standar label makanan/minuman sesuai Permenkes dan Keputusan Dirjen BPOM pada beberapa UMKM di Kelurahan Wonodri, Semarang Selatan, Kota Semarang. 

Program ini dilaksanakan karena menurut analisis hasil pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, masih banyak ditemukan pangan di peredaran yang pencantuman labelnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Padahal label pada pangan olahan memiliki banyak manfaat, seperti memberikan informasi yang benar dan jelas, memberikan petunjuk tepat, memberikan rasa aman dan percaya, dan menarik konsumen untuk membeli sehingga nantinya dapat menguntungkan produsen.

Program ini dilaksanakan seminggu sekali dimana mahasiswa KKN Tim II Undip mendatangi satu per satu pelaku UMKM. Mahasiswa memberikan sebuah leaflet yang dapat dibawa oleh pelaku UMKM sembari menjelaskan tentang komponen apa saja yang harus tercantum di dalam label, manfaat dari pelabelan yang tepat, serta contoh dari pelabelan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/III/1978 dan Keputusan Dirjen BPOM No. 02240/B/SK/VII/1991. 

Setelah menjelaskan, mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan kesempatan pelaku UMKM untuk bertanya dan berbagi keluhan-keluhan yang dihadapi selama berjualan dari sisi proses produksi atau pemasaran. Mahasiswa kemudian menjawab dan memberikan beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM. Pelaku UMKM yang telah didatangi adalah sebanyak 5 orang, yaitu Ibu Susiwati, Ibu Nunuk, Ibu Nining, Ibu Indah, dan Ibu Hayuning.

Gambar 5. Leaflet yang Diberikan Saat Penyuluhan standar label makanan/minuman sesuai Permenkes dan Keputusan Dirjen BPOM pada beberapa UMKM di Kelurahan Wonodri/dokpri
Gambar 5. Leaflet yang Diberikan Saat Penyuluhan standar label makanan/minuman sesuai Permenkes dan Keputusan Dirjen BPOM pada beberapa UMKM di Kelurahan Wonodri/dokpri

Gambar 6. Salah Satu Pelaku UMKM yang Didatangi oleh Mahasiswa untuk Penyuluhan/dokpri
Gambar 6. Salah Satu Pelaku UMKM yang Didatangi oleh Mahasiswa untuk Penyuluhan/dokpri
Para pelaku UMKM terlihat sangat antusias untuk mengetahui materi yang dijelaskan serta dalam sesi tanya jawab dan sharing. Harapannya setelah penyuluhan standar label makanan/minuman, pelaku UMKM dapat memperbaiki isi dari label yang digunakan serta mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan label yang sesuai dengan Permenkes dan Keputusan Dirjen BPOM.

Penulis : Elisabeth Febriane Lovita Sudjono -- Teknologi Pangan/Fakultas Peternakan dan Pertanian

DPL : An'im Kafabih, S.E., M.E

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun