Mohon tunggu...
ETe UmbuTara
ETe UmbuTara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis dan freelance photographer

Bergiat sebagai penulis dan fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memori Pantai

18 Oktober 2017   12:52 Diperbarui: 18 Oktober 2017   13:20 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deburnya kecil terdengar

Namun Menyejukkan telinga yang mendengar
Panasnya udara 37 derajat
Tapi Sejuk airnya mengurai hati yang berkarat,
Jalannya menujunya sempit, tertutup atap-atap kaum elit,
Wanginya tak lagi asin karna bercampur aroma yang asing.
Ku masukkan kakiku lagi merasakan deburmu,
Menghitung berapa banyak kulewatkan umurku,
Kita tak lagi bersua seperti dulu,
Indahmu kini tertutup pagar nan katup
Mungkin hanya aku yang tahu pasirmu Indah,
Atau bersama orang-orang yang sudah lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun