Dahulu kala disebuah kastil nan jauh ditengah hutan hiduplah 3 anak yang berteman karna jati diri mereka Dirampas oleh penyihir bayangan, salah satu anak yang menggunakan kotak untuk menutupi mukanya karna ia malu jati dirinya telah dirampas berkata.Â
" Kita harus mengambil tindakan, mari bersamaku untuk mengembalikan jati diri kita yang telah dirampas agar kita hidup bahagia"
Setelah anak kotak mengusul hal tersebut kedua temannya setuju dan memulai perjalanannya menggunakan camper van, dalam perjalan mereka bertemu seorang ibu yang menangis di bawah pohon yang terletak di sawah yang sangat luas. Salah satu anak yang menggunakan topeng untuk menyamarkan rasa malunya menghampiri seorang ibu tersebut lalu berkata.Â
" Mengapa kau menangis seseguk itu di sawah yang sangat luas ini?? "
Ibu tersebut menjawab pertanyaan anak yang menggunakan topeng sambil mengusap air mata yang jatuh di mukanya.Â
" Aku kehilangan anakku di sawah ini, aku membiarkan anakku sendiri untuk menungguku mencari makanan "
Anak bertopeng itu merasa iba melihat Ibu tersebut menangis sambil menepuk dadanya karna sedih telah kehilangan anaknya, perlahan lahan air mata yang hangat mulai menetes dari mata anak bertopeng tersebut. Selang beberapa waktu ibu dan anak bertopeng menangis bersama anak dari ibu tersebut berlari dari pinggir sawah sambil membawa satu ember yang penuh dengan keong sawah.Â
Setelah anak bertopeng itu meninggalkan Ibu tersebut ia melanjutkan perjalanan bersama 3 temannya. Beberapa selang waktu setelah memulai perjalanan mereka melihat seorang badut yang menari di sebuah ladang bunga berduri tanpa busana, anak yang menggunakan tong kosong di tubuhnya menghampiri badut tersebut dan bertanya.Â
" Kenapa kau menari di tengah ladang berduri yang membuat kau tidak nyaman?? "
Badut menjawab
" Dengan menari seperti ini orang orang akan memperhatikanku saat menari "