Perkembangan produksi multimedia dapat semakin kita rasakan. Produksi dan penyebaran informasi dengan menggunakan dua atau lebih elemen seperti, suara, gambar, teks, dan elemen lainnya, dapat dengan mudah ditemukan. Contohnya adalah sebuah video. Terdorong oleh teknologi dan internet, beragam platform hadir memberikan suguhan video, mulai dari video berisi informasi hingga cerita komedi.Â
Youtube merupakan salah satu platform yang dapat kita gunakan untuk mencari beragam video. Mulai dari video amatir hingga video yang berkualitas tersebear dalam platform terebut. Terlepas dari informasi dalam description box, angka viewers, judul, dan thumbnail, audiens juga akan melihat bagaimana kualitas sebuah video.Â
Sebuah video bertujuan untuk memberikan informasi, menunjukkan situasi yang menarik, dan juga memberikan audiens hiburan (entertainment) (Ciampa, dalam Youtube Channels for Dummies). Tentu saja, dalam membuat video perlu memperhatikan kriteria agar dapat menarik minat audiens. Walaupun beberapa genre video memiliki kriteria tertentu dan berbeda-berbeda namun, tetap harus memperhatikan kriteria dasar.Â
Dalam buku Youtube Channels for Dummies, dijelaskan bahwa sebuah video harus memiliki pencahayaan yang baik dan kualitas suara yang jernih. Selain itu, kestabilan video harus terjaga dan memiliki berbagai sudut pengambilan gambar agar tidak membosankan.
Kevin Anggara, merupakan salah satu youtube creator yang mengunggah beragam video komedi yang tak lepas dari sebuah fenomena dan pengetahuan. "Vaksin" merupakan salah satu video yang diunggah Kevin pada 19 Desember 2020.
Secara garis besar, video "Vaksin" memberikan informasi mengenai vaksin yang dikabarkan datang ke Indonesia yang dibalut dengan komedi.
Terdapat 2 kriteria yang dapat digunakan untuk menilai sebuah video, yaitu design (style and organization dan creativity) dan message/content (content, quality, spelling, usage, grammar, and mechanic).
DESIGN
1. Style and Organization:Â
Konten video Kevin Anggara "Vaksin" telah terorganisir dengan baik dan memiliki alur yang mengalir. Transisi yang digunakan rapi dan berjalan dengan efektif. Tidak ditemukan adanya gangguan di latar belakang video. Hal ini ditunjukkan dengan pengambilan gambar dalam satu ruangan dan hanya 3 orang di dalamnya.
2. Creativity:Â
Video "Vaksin" menggunakan banyak sudut pengambilan gambar. Berbagai angle membantu untuk menyampaikan cerita dari video tersebut.  Tidak hanya menggunakan  satu sudut. Terlihat bahwa kamera memperlihatkan Kevin dan 2 temannya serta memperlihatkan apa yang dilihat oleh Kevin.Â
Masing-masing pemeran tersorot oleh kamera dengan close-up pada adegan tertentu. Selain itu, audio dari dialog terdengar dengan sangat jelas.
Message/Content
1. Content:
Topik yang akan dibawakan sudah tertera jelas dalam judul dan penjelasan lebih lanjut dijelaskan dengan alur cerita dan dialog antara aktor. Audiens juga dapat memahami pesan yang dibawa dengan sangat mudah. Perhatian audiens juga tertahan karena terdapat informasi berupa gambar yang diselipkan di video.
2. Quality:
Musik dan suara dari pemeran terdengear dengan sangat jelas. Meskipun backsound music yang digunakan tipis, hal tersebut tidak membuat video terasa sunyi.
Gambar dalam setiap adegan terekam dengan sangat bagus, tajam, dan stabil. Pencahayaan yang digunakan juga sangat baik (tidak terlihat kontras dengan warna ruangan yang digunakan).
3. Spelling, Usage, Grammar, and Mechanic:
Tidak ada kata yang membingungkan dari para pemain di video tersebut. Semua terdengar jelas dan tidak belibet. Namun, tidak ada subtitle yang dapat membantu orang lain untuk lebih dapat mengikuti video tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa konten video Youtube "Vaksin" yang diunggah oleh Kevin Anggara sudah sangat memenuhi kriteria penilaian. Kreativitas yang digunakan dapat memeberikan informasi tambahan dengan balutan komedi. Sehingga, tidak membosankan dan tidak terkesan serius. Tanpa harus memberikan banyak penjelasan dalam video, audiens dapat emgikuti jalannya cerita dengan sangat mudah.
