Visual Storytelling merupakan sebuah kisah yang diceritakan dengan menggunakan media visual. Fenomena visual storytelling muncul akibat adanya konvergensi multimedia. Dikatakan adanya konvergensi karena munculnya visual storytelling telah membuka lapangan bagi berbagai komunitas yang memiliki tujuan sama dalm produk jurnalisitik berupa gambar.
Fenomena ini juga telah menciptakan pasar yang berisikan komunitas dan organisasi menghasilkan konten mereka sendiri. Biasanya produk yang dikeluarkan adalah foto jurnalistik, video jurnalisitik, dokumenter, sinema, dan visual interaktif.
VIK (Visual Interaktif Kompas) merupakan salah satu contoh produk visal interaktif. Tidak hanya narasi berupa teks, VIK juga menyediakan elemen lain yang dipadukan. Seperti halnya animasi, grafik, teks, dan video bersatu dalam satu konten informasi.
Dengan munculnya multimedia di kehidupan masyarakat, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin terpenuhi. Tidak hanya membaca teks dan membeli media cetak tertentu namun, sekarang dapat menggunakan perangkat canggih dan media online dalam mendapatkan sebuah informasi.
Masyarakat juga dapat melengkapi informasinya dengan melihat foto, video, atau elemen lainnya yang juga ikut ditampilkan dalam sebuah konten.
Pembaca Kompasiana juga dapat lebih lanjut melihat salah satu konten visual dari VIK di sini:
Daftar Pustaka