"Cewe ngga pernah salah ya?"
Pernah dengar kalimat di atas? Ya, saya bahkan mengalaminya. Tidak hanya dalam hubungan spesial, dalam pertemanan pun, istilah "cewe ga pernah salah" selalu disematkan kepada saya. Hal tersebut merupakan salah satu stereotip yang dinormalkan oleh masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan.
Menurut International Labour Organization (ILO), laki-laki digambarkan rasional dan kuat. Sedangkan perempuan digambarkan emosional, rapi, dan penurut. Selain itu, perempuan dipandang sering menangis sedangkan lakilaki yang  tidak sesnitif juga masih disematkan hingga sekarang. Yang Liu mengatakan bahwa wanita lebih banyak bicara dan imajinatif dibanding pria.
PART COWO
Dalam part cowo ini, kita akan disuguhkan cerita menurut sudut pandang seorang Kelvin, bagaimana ia berperilaku, dan bagaimana ia menyelesaikan sebuah masalah.Â
"Cinta Pandangan Pertama itu ga Logis. Butuh proses dong"
Salah satu adegan yang mengangkat stereotip di masyarakat adalah saat Kelvin ditanya oleh Lukman mengenai kepercayaannya terhadap cinta pertama. Tentu saja, Kelvin menjawab tidak percaya dengan menyebutkan alasan yang masuk akal. Logical atau logis, itulah stereotip masyarakat terhadap laki-laki yang diangkat.
"Cewe itu..."
Nah, kalimat di atas menjadi pembuka dalam adegan Kelvin sedang bersama temannya, yang dalam meperlihatkan stereotip mulut ke mulut di masyarakat pada perempuan.Â