Pembunuhan Perampok
Adegan lainnya yang menunjukkan id (alam bawah sadar), ego (alam sadar), dan superego, adalah adegan Marlina membunuh Markus, kepala perampok. Hal tersebut dilakukan karena adanya motivasi dari Marlina yang ingin mendapatkan rasa aman dari Markus. Apabila tidak Marlina dapatkan, ia akan merasa cemas dan takut. Dapat terlihat saat Marlina sedang menyiapkan makanan ditemani oleh Markus.
Adanya motivasi memenuhi kebutuhan akan rasa aman, Marlina membunuh Markus dengan memenggal kepalanya dengan pedang saat sedang dilecehkan. Marlina membunuh Markus dengan sadar karena dipengaruhi oleh pandangan dirinya sebagai korban dan perasaan dendam yang ia miliki. Penulis mengkategorikannya sebagai ego atau alam sadar karena adanya campuran dari emosi dan persepsi serta berhubungan dengan dunia luar.
Sifat Penyanyang Marlina
Kedekatan Marlina dengan anak perempuan dari penjual sate juga dipengaruhi oleh id (unconcious) dan ego (concious). Keinginan Marlina untuk bersama anaknya (alam bawah sadar) dan memori akan keguguran yang dialami, membuatnya memiliki sikap lembut dan dekat dengan anak kecil (anak penjual sate). Dapat terlihat dari caranya ia berbicara dan lembut dalam menatap.
Pelecehan Markus
Dilihat dari sisi perampok, Markus melakukan tindakan perampokan serta pelecehan terhadap Marlina. Hal tersebut dilakukan karena adanya keinginan terpenuhinya kebutuhan dan hasrat seksual.Â
Penulis mengkategorikan hal tersebut sebagai unconcious atau id. Seperti pada adegan, Markus meperkosa Marlina saat mengantarkan makanan padanya. Keinginan pemenuhan kebutuhan seksualnya, Markus memaksa Marlina untuk berhubungan badan. Pandangan akan dirinya sebagai perampok yang berkuasa akan Marlina membuatnya juga sadar melalukan pelecehan.
Pembuat film ini berdasarkan kisah nyata seorang janda dari Sumba yang memenggal kepala perampok lalu membawa pada polisi. Dapat ditunjukkan bahwa sutradara menggunakan pengalaman seseorang tersebut sebagai identitas dalam film ini.