1. Â Suray Agung Nugroho, Ph.D. dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memaparkan tantangan dan peluang akademik bagi Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea.Â
2. Â Fahdi Sachiya, M.A. dari Universitas Nasional (UNAS) membagikan peluang, tantangan, dan strategi proses belajar mengajar di masa pandemi.Â
3. Â Putu Pramania, M.A. dari UI memaparkan hasil riset tentang kondisi dan tantangan pengajaran bahasa Korea di tingkat Sekolah Menengah Atas di Indonesia.
 Seminar hari pertama sesi 2 dihadiri oleh para panelis dengan materi sebagai berikut:Â
1. Â Park Ji Eun, M.Ed. dari KSI Indonesia menyampaikan hasil penelitiannya tentang peran KSI di Indonesia dan Usulan untuk perkembangan ke depan.Â
2. Â Didin Samsudin M.M. dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memaparkan strategi pencapaian indikator kinerja Program Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka (MBKM) di prodi bahasa Korea UPI.Â
3. Â Ida Suri Wulandari dari Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea di Indonesia (Pelbakori) menjelaskan peran lembaga kursus bahasa Korea dalam meningkatkan kompetensi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea.
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Korea yang diselenggarakan oleh KSI Center Indonesia dan Universitasis Indonesia dihadiri pula oleh perwakilan humas dan guru bahasa Mandarin SMA Marsudirini Bekasi yaitu Elisabeth Widiastuti, M. Pd. dan Jo Fang Fang.
Dari sesi seminar ini diperoleh penjelasan bahwa tantangan utama pembelajaran bahasa Korea pasca pandemi adalah penyesuaian metode pembelajaran dan kurangnya pengajar. Untuk menghadapi tantangan tadi, dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengisi kekurangan pengajar dan inovasi model pembelajaran. kolaborasi antar lembaga pengajaran bahasa Korea penting guna meningkatkan kualitas pembelajaran.Â