Masih ingat tentang gerakan "Kita Temukan Cara Kita #KataRata"? Â Komunitas Kata Rata dimulai dengan niat sederhana di masa pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk bersama menemukan solusi atas masalah keseharian.Â
Dari komunitas yang dinamis dan bebas ini, kami bertumbuh ke penemuan solusi sederhana untuk masalah yang ada di depan mata. Kata Rata membereskan sebuah perpustakaan mini di Panti Asuhan Griya Asih secara bertahap. Kisah ini termasuk prosedur operasionalnya ditulis dalam refleksi singkat dalam Kompasiana.Â
Kini setelah enam tahap pembersihan perpustakaan, Kata Rata berniat menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan anak dan remaja penghuni Griya Asih. Aktivitas ini mulai dilakukan sejak Agustus 2022.Â
Secara sederhana, komunitas baca berkembang alamiah. Satu orang sukarelawan bisa dikelilingi oleh 3-8 anak yang rela mendengarkan cerita sembari berdiskusi.Â
Beberapa anak usia SD segera tertular membaca sendiri. Kadang mereka minta direkam. Rupanya kegiatan merekam suara jadi keasyikan tersendiri. Beberapa sukarelawan segera menemukan penggemarnya di Griya Asih demikian pula sebaliknya. Albert, kelas 1 SD jadi idola para sukarelawan. Semoga ia semakin jadi kutu buku.
Dari gerakan sederhana ini, Kata Rata berkembang dengan bergabungnya sukarelawan-sukarelawan baru yang berkenan datang ke Griya Asih untuk menemukan solusi bagi masalah di depan matanya. September 2022, kesebelasan sukarelawan bidang kesehatan datang berkunjung setelah mendengar perlunya edukasi kesehatan bagi anak dan remaja. Kesebelasan ini terdiri dari dua dokter bersama sembilan orang mahasiswa kedokteran.Â
Bagian dari program pendidikan bagi mahasiswa kedokteran semester tujuh Blok Medical Education melaksanakan interprofessional collaboration yang bertumpu pada health equity.Â
Program ini menginspirasi partisipannya untuk mewujudkan ide konkrit bagi jalan meningkatkan kesetaraan kesehatan. Kesebelasan di atas berkolaborasi dengan beberapa sukarelawan lain untuk memberikan edukasi kesehatan. Dari keterlibatan ini, para dokter yang jeli, melihat anak-anak sering sekali menggaruk-garuk kepala yang gatal karena berkutu. Ini jelas masalah!
Dari masalah nyata ini, kedua dokter kemudian berniat mengadakan bersih-bersih kutu rambut dengan program sederhana: gerakan keramas! Sesederhana itu kita perlu mencari solusi bagi masalah nyata.Â
Jadilah, saat ini kedua dokter ini menggalang dana atau meminta donatur obat keramas anti kutu dan sisir serit untuk mengusir kutu-kutu jahanam dari rambut anak-anak dan remaja di Griya Asih.Â
Segenap sukarelawan berharap usiran kutu rambut ini akan mengurangi kegelisahan anak. Akhir September ini, Kata Rata membantu kedua dokter ini untuk menggalang dana dan sukarelawan. Segera setelah 55 botol obat keramas dan sisir serit terbeli, Kata Rata beraksi untuk keramas massal di Griya Asih.
Mari kita ubah kutu rambut jadi kutu buku!
Kita temukan cara kita, #KataRata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H