Tahun 2045 menjadi tahun emas bagi Indonesia. Pasalnya, di tahun tersebut, Indonesia genap berusia 100 tahun yang terhitung sejak Indonesia merdeka. Dengan demikian, di tahun 2045, Indonesia diharapkan telah menjadi negara yang maju dan berdaya saing. Melalui ini pula, cita-cita Indonesia Emas 2045 lahir yang mana salah satu pilar yang ingin dicapai, yaitu pemerataan pembangunan, terkhususnya pada wilayah di Indonesia.
Pembangunan infrastruktur menjadi langkah awal dalam memeratakan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang memadai akan mempermudah jalur konektivitas antar wilayah. Oleh karena itu, kini pemerintah mempercepat dan memperbanyak proyek pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan ini harus didukung dengan ketersediaan rantai pasok sumber daya konstruksi, seperti tenaga kerja, material, peralatan, dan lainnya.
Akan tetapi, selain ketersediaan rantai pasokan sumber daya konstruksi, kualitas manajemen pada keselamatan tenaga kerja konstruksi juga perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Meningkatnya keselamatan selama proses pengerjaan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah pembangunan infrastruktur.
Keselamatan tenaga kerja umumnya dapat diukur dari kelengkapan perlengkapan yang dipakainya selama di lokasi proyek, seperti helm safety, rompi, masker, sepatu, hingga sarung tangan. Pengecekan kelengkapan ini umumnya dilakukan secara manual yang tentunya tidak efektif karena tidak menjamin tenaga kerja akan tetap memakai perlengkapannya selama di dalam proyek. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi yang mampu mempermudah dalam pengecekan kelengkapan perlengkapan ini.
Widya Robotics, salah satu startup bentukan anak bangsa berfokus pada Artificial Intelligence (AI), robotika, dan otomatisasi, hadir dengan inovasi yang mampu mempermudah pekerjaan manusia di berbagai sektor. Salah satu inovasi yang diciptakan oleh perusahaan asal Yogyakarta ini adalah Vision Intelligence (VI).
Vision Intelligence merupakan sebuah teknologi yang dapat mengenali dan mengidentifikasi berbagai macam objek. Proses pengidentifikasian data visual menggunakan bantuan dari kamera, baik kamera ponsel pintar (smartphone) maupun CCTV. Selain itu, teknologi ini memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) Engine untuk menganalisa data visual yang ada.
Dikarenakan Vision Intelligence menggunakan AI Engine sebagai pusatnya, alat ini akan sangat membantu meringankan pekerjaan manusia hingga mencapai apa yang sebelumnya sulit dicapai oleh manusia. Oleh karena itu, setiap pekerjaan manusia dapat terselesaikan dengan sangat mudah dan dalam waktu yang singkat. Potensi kesalahan akibat penghitungan secara manual juga dapat diminimalisasikan.
Vision Intelligence dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor, seperti otomotif, konstruksi, pelabuhan, manufaktur, pertanian, dan sektor lainnya sesuai dengan kebutuhan klien. Objek yang dapat dikenali oleh alat ini dapat berupa manusia, tumbuhan, kendaraan, serta benda lainnya. Salah satu turunan vision intelligence ini nyatanya dapat dipakai dalam mengecek kelengkapan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) para tenaga kerja di lokasi proyek.
AI yang ditujukan untuk Health Safety and Environment (HSE) adalah teknologi yang mampu menggantikan manusia dalam proses pengecekan kelengkapan APD, seperti helm, kacamata safety, rompi, body harness, sarung tangan, hingga sepatu safety yang digunakan oleh pekerja di lokasi proyek.
Pendeteksian yang dilakukan oleh AI Engine dapat dilakukan dalam waktu yang sangat cepat dan akurat. Selain itu, AI HSE ini memiliki daya tangkap objek yang jauh, sehingga cocok digunakan pada lokasi proyek yang memiliki cakupan wilayah yang luas.
"Alat ini mampu mengecek kelengkapan dari perlengkapan yang digunakan oleh tenaga kerja di lokasi proyek dengan cepat dan akurat. AI Engine akan mendeteksi para pekerja dan di saat pekerja menggunakan APD yang lengkap, maka sensor akan menandainya dengan kotak hijau. Sedangkan, saat pekerja yang tidak menggunakan APD secara lengkap, maka sensor akan menandainya dengan kotak merah." Jelas Tri Yunianta selaku VP of Technology Widya Robotics.
Setelah proses pendeteksian dilakukan oleh AI, hasilnya akan tertampil pada layar dashboard komputer. Dashboard ini berisi report maupun rekaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan user. Report ini bisa diakses secara real-time dan tersimpan secara otomatis di dalam sistem, sehingga dapat dibuka kembali. Hal ini memudahkan user dalam melakukan pemeriksaan ulang maupun pelaporan.
Melalui pemanfaatan AI pada HSE, diharapkan kualitas manajemen pada keselamatan tenaga kerja selama di proyek konstruksi dapat meningkat. Sehingga, setiap tenaga kerja dapat bekerja dengan baik dan selamat. Lebih lanjut, pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat berjalan sesuai rencana dan segera dinikmati oleh seluruh masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H