Indonesia saat ini tengah dihadapi oleh gempuran permintaan batubara, baik dalam negeri maupun luar negeri. Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif APBI (Asosiasi Pertambangan batubara Indonesia) menyatakan kepada CNBC Indonesia bahwa permintaan dari luar negeri, seperti China dan India turut memengaruhi lonjakan yang terjadi.
Di sisi lain, permintaan dari dalam negeri meningkat karena bertambahnya proyek pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral mentah dalam negeri. Hal ini membuat permintaan akan listrik meningkat secara tidak langsung yang berdampak pada permintaan batubara.
Dengan permintaan yang kian melonjak, proses produksi juga mesti dilakukan dengan cepat, efektif, dan efisien agar semua permintaan dapat terpenuhi. Salah satunya pada saat menghitung volume muatan saat proses jual-beli berlangsung. Penghitungan yang umumnya dilakukan masih secara manual, sedangkan cara ini tentu akan memakan waktu yang lumayan banyak dan mampu memperlambat proses jual-beli yang berdampak pada pemenuhan permintaan.
Oleh karena itu, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor teknologi di Yogyakarta, Widya Robotics meluncurkan Widya Load Scanner, sebuah alat penghitungan volume muatan yang menggunakan LiDAR (light distance and ranging) sebagai sensor utamanya. Sensor LiDAR inilah yang melakukan scanning pada muatan truk sehingga jumlah volumenya dapat diketahui secara pasti. Teknologi ini tentunya jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan penghitungan manual.
Tidak main-main, kecepatan penghitungan yang diperlukan alat ini untuk sekali penghitungan hanya kurang dari 40 detik. Meskipun dapat menghitung dengan sangat cepat, tetapi alat ini juga dapat menghitung dengan sangat akurat. Bahkan SUCOFINDO (PT Superintending Company of Indonesia) mengakui bahwa alat ini memiliki akurasi hingga 99,23% dalam penghitungan volume muatan.
Tri Yunianta, VP of Technology Widya Robotics menyatakan, "Widya Load Scanner sangat efektif dalam mempercepat penghitungan yang biasa dilakukan secara manual dimana alat ini mampu menghitung volume muatan dalam waktu singkat, yakni kurang dari 40 detik untuk satu kali pengukuran. Selain singkat, alat ini juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yaitu hingga 99,23% dan telah tersertifikasi oleh SUCOFINDO (PT Superintending Company of Indonesia)."
Lebih lanjut, Widya Load Scanner juga menawarkan teknologi pengukur muatan truk dengan cara yang lebih praktis. Hal ini karena hasil pengukurannya dapat secara langsung diketahui dan tertampil pada layar dashboard di monitor secara langsung. Data yang tersimpan tersebut dapat dilihat secara real-time dan diunduh kapan saja dalam format dokumen, seperti excel dan csv. Dengan demikian, proses monitoring dan evaluasi dapat lebih mudah untuk dilakukan.
Tidak berhenti di sana, alat ini juga dapat dioperasikan dimana dan oleh siapa saja, bahkan tanpa pelatihan khusus sekalipun. Hal ini dikarenakan penghitungan cukup dilakukan melalui 2 proses, yaitu saat truk berisi muatan dan saat truk dalam kondisi kosong.
Secara rincinya, proses penghitungan pertama dimulai saat truk yang berisi muatan berhenti sejenak di bawah Widya Load Scanner. Kemudian, LiDAR sebagai sensor utama akan melakukan scanning pada permukaan bidang dari muatan truk yang diukur. Setelah penghitungan selesai dilakukan, truk kemudian diarahkan untuk mengosongkan muatannya. Proses penghitungan kedua baru dimulai saat truk dengan kondisi kosong akan berhenti pula di bawah alat ini. Dengan demikian, hasil dari penghitungan volume pada muatan truk tersebut akan dikalkulasikan untuk mendapatkan penghitungan pasti dari muatan truk.
Widya Load Scanner terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau industri. Salah satunya dibuktikan dengan kehadiran Widya Load Scanner tipe Portable. Tipe ini merupakan modifikasi dari tipe Statis, sehingga dapat dipindahkan sesuai dengan lokasi proyek. Karena fleksibilitas yang diberikan oleh Widya Load Scanner tipe Portable, alat ini cocok sekali untuk digunakan di tempat pertambangan yang luas.
Dengan segudang keunggulan yang dimiliki oleh Widya Load Scanner, harapannya penghitungan volume muatan truk akan semakin mudah dan secara tidak langsung mampu mendorong pada pemenuhan permintaan yang datang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H