Secara rincinya, proses penghitungan pertama dimulai saat truk yang berisi muatan berhenti sejenak di bawah Widya Load Scanner. Kemudian, LiDAR sebagai sensor utama akan melakukan scanning pada permukaan bidang dari muatan truk yang diukur. Setelah penghitungan selesai dilakukan, truk kemudian diarahkan untuk mengosongkan muatannya. Proses penghitungan kedua baru dimulai saat truk dengan kondisi kosong akan berhenti pula di bawah alat ini. Dengan demikian, hasil dari penghitungan volume pada muatan truk tersebut akan dikalkulasikan untuk mendapatkan penghitungan pasti dari muatan truk.
Widya Load Scanner terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau industri. Salah satunya dibuktikan dengan kehadiran Widya Load Scanner tipe Portable. Tipe ini merupakan modifikasi dari tipe Statis, sehingga dapat dipindahkan sesuai dengan lokasi proyek. Karena fleksibilitas yang diberikan oleh Widya Load Scanner tipe Portable, alat ini cocok sekali untuk digunakan di tempat pertambangan yang luas.
Dengan segudang keunggulan yang dimiliki oleh Widya Load Scanner, harapannya penghitungan volume muatan truk akan semakin mudah dan secara tidak langsung mampu mendorong pada pemenuhan permintaan yang datang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H