Mohon tunggu...
Elisabet Divia
Elisabet Divia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar Belajar

Go for it. Whether it ends good or bad, it was an experience.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simpanse Bukan Jawabannya

24 Agustus 2019   01:01 Diperbarui: 24 Agustus 2019   01:19 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat alasan mengapa tindakan animal testing tidak seharusnya dilakukan :
1.Berdasarkan penelitian, hanya 5%-25%  kecocokan obat yang diujikan pada hewan untuk manusia.
2.Banyak hewan yang mengalami tumor akibat menjadi objek percobaan obat.
3.Hewan seringkali dijadikan bahan uji untuk penyakit yang tidak mereka miliki sehingga muncul ketidakcocokan.
4.Hewan dan manusia memberikan efek yang berbeda terhadap bahan kimia yang diberikan.
5.Terbukti bahwa banyak produk yang tidak sesuai pada tubuh hewan namun dapat dikonsumsi manusia tanpa ada efek samping yang berbahaya.
6.Tingginya angka kematian hewan di laboratorium akibat animal testing.

Akhir-akhir ini, banyak brand kosmetik atau produk lain yang memiliki kesadaran dan berhenti melakukan animal testing. Salah satu brand yakni The Body Shop. Mereka melakukan sebuah kampanye yang membuktikan bahwa mereka mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas tanpa melakukan tes yang berbahaya bagi hewan. 

The Body Shop telah bekerja sama dengan Cruelty Free International selama 28 tahun. Mereka menyadari bahwa animal testing adalah sebuah cara yang kuno sedangkan kini manusia telah dimudahkan dengan teknologi yang canggih. Percobaan atau uji coba produk dapat ditempuh dengan cara-cara yang berbasis komputer. 

Hal ini juga didasarkan pada larangan Uni Eropa mengenai animal testing yang dikemukakan pada tahun 2013. Sebagai konsumen, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendukung berakhirnya animal testing yakni dengan membeli produk-produk yang berlabelkan free animal testing. Dengan demikian, kita juga dapat menunjukkan kontribusi dan kepedulian kita.

Kita tidak dapat memungkiri bahwa manusia membutuhkan obat yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit yang dalam artikel ini tertuju pada penyakit AIDS. Namun, bukan berarti untuk mendapatkan obat dapat dilakukan segala macam cara yang membawa dampak negatif bagi spesies lain. Berdasarkan data dan teori yang ada, penulis tidak menyetujui penggunaan simpanse sebagai bahan uji coba obat penyakit. Dengan adanya kemajuan di berbagai bidang kehidupan, diharapkan dapat menghentikan cara-cara yang sudah tidak relevan di era ini.

Daftar Pustaka
1.Amazine.co. t.t. "Animal Testing: Menelusuri Sejarah Pengujian pada Hewan"
Diunduh dari https://www.amazine.co/22225/animal-testing-menelusuri-sejarah-pengujian-pada-hewan/
Rabu, 21 Agustus 2019, pukul 15.26
2.Kompas.com. 2018. "HIV/AIDS dalam Angka: 36,9 Juta Penderita 25 Persen Tak Menyadarinya"
Diunduh dari https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/01/124545720/hivaids-dalam-angka-369-juta-penderita-25-persen-tak-menyadarinya?page=all
Rabu, 21 Agustus 2019, pukul 15.41
3.Andini,Widya. 2019. "Apa itu HIV/AIDS?"
Diunduh dari https://hellosehat.com/penyakit/hiv-aids/
Rabu, 21 Agustus 2019, pukul 16.23

4.Commentaries, Health. 2016. "Why Chimpanzee-Testing in Medicine Had to End"
Diunduh dari https://www.independentsciencenews.org/health/why-chimpanzee-testing-in-medicine-had-to-end/
Rabu, 21 Agustus 2019, pukul 16.47
5.Lovgren, Stefan. 2003. "HIV Originated With Monkeys, Not Chimps, Study Finds"
Diunduh dari https://www.nationalgeographic.com/science/2003/06/news-hiv-aids-monkeys-chimps-origin/
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 20.17
6.Amazine.co. t.t. "Animal Testing: 4 Metode Alternatif bagi Pengujian ke Hewan" Diunduh dari https://www.amazine.co/22213/animal-testing-4-metode-alternatif-bagi-pengujian-ke-hewan/
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 20.39
7.Amazine.co. t.t. "Animal Testing: 17 Data Statistik Pengujian Pada Hewan"
Diunduh dari https://www.amazine.co/22228/animal-testing-17-data-statistik-pengujian-pada-hewan/
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 20.54
8.Kompas.com. 2017. "Terungkap, Inilah yang Membuat Kita Berbeda dengan Simpanse"
Diunduh dari https://sains.kompas.com/read/2017/11/26/205147623/terungkap-inilah-yang-membuat-kita-berbeda-dengan-simpanse?page=all
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 21.08
9.Amazine.co. t.t. "Animal Testing: 12 Fakta tentang Pengujian pada Hewan"
Diunduh dari https://www.amazine.co/22220/animal-testing-12-fakta-tentang-pengujian-pada-hewan/
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 23.17
10.Crueltyfreeinternational.org. t.t. "What is Animal Testing?"
Diunduh dari https://www.crueltyfreeinternational.org/why-we-do-it/what-animal-testing
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 23.24
11.Dara, Nadila. 2017. "Masih Wajibkah Animal Testing dalam Uji Coba Kosmetik?"
Diunduh dari https://editorial.femaledaily.com/blog/2017/06/01/masih-wajibkah-animal-testing-dalam-uji-coba-kosmetik/
Jumat, 23 Agustus 2019, pukul 23.35

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun