Saya senang sekali menonton konser musik klasik. Terutama piano. Rasanya begitu syahdu di telinga.
Waktu itu saya menonton konser piano klasik dari Giovanni De Cecco. Saya mengetahui event ini dari laman media sosial Instituto Italiano di Cultura Jakarta. Tidak membutuhkan waktu lama, saya langsung mendaftarkan diri untuk dapat menghadiri event ini. Selagi gratis, saya langsung daftar. Lumayan, sekaligus untuk santai seusai penat bekerja seharian.Â
Giovanni De Cecco adalah seorang pianis yang berasal dari Italia. Beliau adalah lulusan dari "Benedetto Marcello" Conservatory di Venice dengan mengambil jurusan musik piano. Dia pun mengambil jurusan filsafat, dan telah lulus dari "Ca'Foscary" Universitas.
Menuju Konser
Jalan kakilah saya menuju tempat konser piano karena letaknya tidak jauh dari tempat saya bekerja. Setelah bertanya kepada satpam, saya bergegas ke lantai 2, ke aula, dimana konser akan dilangsungkan. Sudah ada beberapa orang yang telah mengantri.Â
Setelah saya registrasi, kurang lebih saya menunggu sekitar 30 menit untuk dapat masuk ke dalam hall/aula nya. Tempatnya bagus, luas, nyaman.
Langsung saya mengambil tempat ternyaman dibelakang. Karena saya membawa ransel besar dan juga bekal makan siang, maka saya ingin duduk di kursi yang masih banyak kosong, supaya dapat menaruh tas saya dan saya pun dapat duduk nyaman dan menikmati konser musik tanpa gangguan apapun di tangan.
Konser Dimulai
Selepas 15 menit menunggu, konser musik dimulai. Didahului oleh perkenalan tempat diadakannya konser, lalu sedikit profil tentang Giovanni De Cecco, dan mulailah konsernya.
Kelincahan jari jemari yang bermain-main diatas tuts piano sungguh sangat memukau. Alunan musik yang berdendang, sungguh memanjakan telinga saya. Kendati saya tidak mengerti apa yang dilantunkannya, namun saya dapat menikmati musik tersebut.
Namun yang saya kurang suka, tidak ada jeda dalam konser ini. Seharusnya ada perkenalan lebih sedikit dalam dan interaksi dengan penonton. Sehingga penonton pun tidak bosan untuk menaksir konser ini. Mungkin cuma saya yang agak sedikit bosan dan rasa-rasanya ingin tidur saya. Sudah berpuluh kali saya ingin menutup mata saking menahan kantuk, tapi saya tahan. Tapi saya melihat sekitar saya, mereka sungguh sangat menikmati.
Demikianlah pengalaman saya menonton konser musik klasik, khususnya piano. Ini adalah konser musik klasik kedua saya. Tapi berbeda kedutaan. Saya suka mengikuti beberapa laman media sosial kedutaan. Karena ada kalanya mereka menyelenggarakan acara seni; bisa berupa konser musik klasik, pameran lukisan, dan pertunjukan film. Jika saya mempunyai cukup luang waktu, saya langsung mendaftar pada pertunjukan seni yang ditampilkan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H