Mohon tunggu...
Mata Kuliah Pancasila
Mata Kuliah Pancasila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, kami dari kelompok random Mata kuiah Pancasila Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Perpecahan dalam Lingkup Masyarakat dan Sosial Media Pasca Pemilu 2024

16 April 2024   08:50 Diperbarui: 22 April 2024   23:00 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/forms/d/1-KZGJ4mcq04tPFyz-1QedAR8zLEyM5y14EDL_IY4Ofk/viewanalytics

  1. Ringkasan Hasil Analisa

Dari hasil analisa yang kami buat, kami simpulkan bahwa perpecahan di masyarakat tidak secara langsung dialami tetapi disamping itu banyak dari masyarakat menyaksikan hal tersebut terjadi di sosial media.

  1. Latar Belakang Masalah 

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses pemilihan untuk memilih sebagian besar atau seluruh anggota suatu badan terpilih badan legislatif dan presiden yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Menurut Mujib, Pasal 3, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan, ada 11 prinsip penyelenggara pemilu, antara lain mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien. Dan itu yg diharapkan dalam sebuah pemilu.

Kami mengambil topik ini karena topik ini sering terjadi dalam setiap pelaksanaan pemilu di kalangan masyarakat. Masalah utama yang terjadi di Indonesia pasca Pemilu yaitu adanya perpecahan antara keluarga, kelompok, dan masyarakat di sosial media ataupun dalam lingkungan sekitar. Adapun masalah pendukung yang memicu masalah utama diantaranya perbedaan pendapat mengenai pemilu dan sulitnya menentukan pilihan kandidat sebagai pemimpin masa depan. Perbedaan pendapat tersebut tidak bisa dihindari dan rawan memicu pertikaian antar kelompok. Untuk kalangan anak muda tentunya tidak mudah memilih kandidat yang dianggap mewakili aspirasi masing-masing orang sehingga hal tersebut menimbulkan beragam pro-kontra. Selain itu banyak pendapat dari generasi milenial ke atas yang melihat bahwa gen-z ke bawah tidak mampu menentukan pilihan yang tepat. Solusi yang kami bisa berikan sebagai mahasiswa industri kreatif dalam masalah tersebut adalah dengan memberikan edukasi melalui desain poster yang berisikan tentang cara memilih pemimpin secara bijak dan tidak menganggap remeh hak suara dalam pemilu.

  1. Cara Pengambilan Data

Untuk pengambilan data, kami menggunakan metode google form dan wawancara ke sebagian orang yang kami kenal. Langkah yang kami ambil dalam pembuatan google form untuk mendapatkan hasil survey adalah dengan cara:

  1. Google Form

  2. Membuat google form dengan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan topik kami yaitu Perpecahan dan Perbedaan Pendapat di Masyarakat Mengenai Pemilu 2024. 

  3. Selanjutnya kami sebarkan link google form ke sebagian orang yang kami kenal melalui platform Whatsapp.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun