check up minimal satu tahun sekali. Tujuannya tentu saja untuk mengetahui kesehatan kita secara menyeluruh dan mendeteksi penyakit sedini mungkin. Jika kesehatan fisik perlu check up, maka mental health pun juga perlu dong tentunya, salah satunya dengan "Friendship Check-up".
Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan kita untuk melakukan medicalMengapa Friendship Check-Up? Karena terkadang kita lupa bahwa tidak semua pertemanan sehat dan baik untuk masa depan kita. Lantas parameternya apa? Parameternya yaitu tujuan atau goals hidup kita, jika bersama mereka kita semakin jauh dari goals kita tentu itu pertemanan yang kurang sehat, begitupun sebaliknya.Â
Jadi parameter yang digunakan harus terukur, bukan sesuatu yang klise seperti kenyamanan, kebahagiaan, atau hanya perasaan-perasaan lainnya semata. So, berikut langkah-langkah Friendship Check-Up yang dapat kita lakukan:
1. Mengingat Goals of Life
Sesekali kita perlu untuk memikirkan kembali apa Goals of life kita dan apakah yang kita lakukan selama ini menuju pada goals tersebut atau justru sebaliknya. Kita perlu melihat juga siapa saja teman-teman terdekat kita yang kita menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Kita evaluasi apakah bersama teman A, B, C, D, dst kita semakin dekat dengan goals kita atau tidak.
2. List dan Check Dampak dari Pertemanan
Membuat list teman dekat atau sahabat perlu untuk dilakukan agar kita bisa melakukan check-up setiap beberapa waktu sekali. Misalnya bersama teman A, apa saja dampak positif dan negatifnya, bersama teman B, C, dst.Â
Dari list dan check dampak tersebut, tentu kita mulai memahami teman atau sahabat mana saja yang perlu untuk kita pertahankan, kurangi frekuensi pertemanannya, atau bahkan mungkin cut off.
3. Mangambil Keputusan
Dari mengingat goals, membuat list, dan check dampak pertemanan, langkah selanjutnya yang harus kita lakukan yaitu membuat keputusan. Jika kita sudah tahu teman mana saja yang kurang baik bagi kita, yang menjauhkna kita dengan goals kita, dan mungkin lebih banyak dampak negatifnya jika bersama mereka, maka sebaiknya kita segera mengambil tindakan.
Tindakan tersebut dapat berupa mengurangi frekuensi pertemanan, set bounderies, atau bahkan cut off jika diperlukan. Akan tetapi jika ada beberapa teman yang kita sebenarnya kurang nyaman bersama mereka, namun setelah kita melakukan friendship check-up ternyata bersama mereka kita lebih dekat dengan goals of life kita, maka pertemanan itu perlu untuk selalu kita jaga. Tinggal bagaimana kita mengatur frekuensi pertemanan dan treatment kita dengan mereka.