Mohon tunggu...
Elin Moevid
Elin Moevid Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Hanya seseorang yg sibuk duniawi dan rindu menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Meraih Passive Income dengan Berjualan, Memangnya Bisa?

15 Mei 2024   18:37 Diperbarui: 15 Mei 2024   18:38 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengenal Apa Itu Passive Income

Siapa yang tidak senang, ketika sedang asyik menikmati liburan, kemudian mendapatkan notifikasi pembayaran "Anda menerima sebesar X rupiah dari A untuk pembelian produk Z". Kemudian Anda hanya cukup tersenyum tanpa perlu panik untuk segera mengurus pembelian tersebut. Tidak perlu juga bergegas untuk memastikan apakah produk sudah diterima kepada pembeli. Memangnya boleh sesantai itu? 

Pendapatan yang tetap kita dapatkan tanpa harus selalu memproduksi suatu produk bisa disebut sebagai passive income. Selama ini banyak orang mengira passive income bisa didapatkan dengan memiliki bisnis kos-kosan atau mempunyai kontrakan rumah. Nyatanya kita juga bisa memiliki passive income ini dengan berjualan produk.

Produk yang tak harus selalu kita buat namun bisa dibeli berulang kali adalah digital product. Produk yang berbentuk non fisik ini sedang menjamur dan bahkan masuk dalam tren mencari cuan di tahun 2024. Berjualan digital product bahkan seringkali memerlukan modal yang sedikit.

Mengenal Contoh Digital Product

Contoh digital product paling populer saat ini adalah template sosial media yang dibuat menggunakan aplikasi Canva. Banyak pemilik bisnis yang mempromosikan produknya melalui media sosial, misalnya instagram. Namun tidak semuanya pandai membuat poster yang menarik dan belum cukup memiliki modal untuk merekrut karyawan. Dengan membeli produk template feed instagram, pemilik bisnis hanya perlu mengubah isi tulisan sesuai kebutuhan.

Selain template feed instagram, produk siap print (printable) berupa buku mewarnai, workbook untuk anak PAUD, poster edukasi, dan poster hiasan dinding (wall art) juga banyak digemari. Pembeli cukup mengunduh dan mencetaknya sendiri. Pembeli juga dapat memilih jenis kertas apa untuk mencetak dan mengemasnya sesuai kebutuhan dan selera masing-masing.

Bagi yang tidak ahli mendesain, berjualan kelas dalam bentuk video pembelajaran juga bisa menjadi pilihan. Cukup merekam video mengajar dan pembahasan soal, lalu mengedit agar video menjadi lebih menarik, dan mengunggahnya di website. Bisa juga disertai dengan buku kumpulan soal dan pembahasan dalam bentuk ebook.

Mengetahui Cara Berjualan Digital Product

Karena bentuknya non fisik, kita tidak bisa menjualnya di sembarang e-commerce. Contoh platform yang bisa kita coba adalah Etsy (untuk menjangkau pembeli dari luar negeri) dan Shopee untuk pembeli dalam negeri. Namun, Shopee memiliki kebijakan tersendiri untuk berjualan produk seperti ini.

Berjualan di website juga bisa menjadi pilihan. Kita bisa mencari rekomendasi website yang user friendly, lalu mengunggah produk. Biasanya akan ada biaya administrasi yang besarannya berbeda-beda untuk setiap website. Contoh website dalam negeri yang bisa digunakan adalah Mayar. Di Mayar kita tidak perlu melakukan apapun saat ada proses pembelian karena proses pengunduhan produk berjalan otomatis setelah pembayaran dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun