![Contoh Syarat Kemampuan Berbahasa Inggris | Graduate Program University of Oxford [www.ox.ac.uk]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/26/oxford-png-5c9a2ecdcc528350560c0d12.png?t=o&v=260)
Selama 60 menit, kamu akan membaca 3 teks yang memiliki kisaran jumlah kata 650-900. Setiap teks diikuti dengan 13-14 soal. Sekali lagi, tipe soal pun beragam. Kamu bisa menghadapi pilihan ganda, melengkapi ringkasan, memilih ide paragraf, dan lainnya. Teks dalam IELTS diambil dari koran, majalah, dan buku. Seperti listening, jawabanmu dituliskan secara manual. Namun kali ini, kamu tidak diberikan waktu ekstra untuk menyalin jawaban ke lembar jawaban. Sekali lagi, ejaan dan grammar harus diperhatikan.
Secara umum reading dalam kedua tes tidak memiliki perbedaan yang mencolok.
SPEAKING
1. TOEFL iBT
DIkarenakan berbasis online, peserta melakukan speaking di depan komputer melalui microphone yang dikenakan. Pertanyaan dan timer akan muncul di layar monitor. Speaking berlangsung selama 20 menit dengan jumlah total 6 soal. Yang unik dari speaking TOEFL iBT ialah pada soal ke 3-6, kamu diberi wacana terlebih dahulu berupa reading dan listening, baru meresponnya dengan speaking. Ini disebut integrated speaking, di mana kemampuan speaking juga diintegrasikan dengan kemampuan lainnya.
2. IELTS
Saat speaking, setiap peserta akan diwawancara oleh satu penguji, yang asli berbahasa Inggris (native speaker). Total durasi tes berkisar 11-14 menit dengan 3 tahap. Pertama dengan metode tanya-jawab, kedua dengan metode penyampaian pendapat, dan ketiga metode diskusi. Uniknya speaking IELTS berada ditahap kedua. Kamu akan diberi satu task card dan persiapan 1 menit sebelum menjawabnya. Waktu menjawab berkisar antara 1-2 menit tanpa disela oleh penguji.Â
Speaking di kedua tes ini memiliki perbedaan yang mencolok dan sama-sama menantang.
 WRITING
