Mohon tunggu...
Eling Widiatmoko
Eling Widiatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya seorang lelaki biasa yang suka menulis dan berbagi informasi. Semoga artikel yang saya tulis bermanfaat dan menambah wawasan Anda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemakmuran Kelas Dunia di Mulai dari Pemikiran Kelas Dunia

14 Agustus 2023   20:11 Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bangun di pagi hari untuk berangkat kerja karena ingin, maka Anda mengontrol uang. Jika bangun di pagi hari untuk berangkat kerja karena harus, maka uang yang mengontrol Anda.

Meski di negara yang paling kaya, 99% populasinya di kendalikan oleh uang. Akibatnya, kekurangan uang.

Penyebabnya adalah pikiran. Albert Einstein pernah mengatakan, "sebuah masalah tidak bisa dipecahkan pada tingkat kesadaran di mana masalah itu muncul." 

Ketahui ini, para juara meningkatkan kesadaran mereka dengan belajar cara kelas dunia menciptakan kemakmuran.

Kelas menengah percaya bahwa pendidikan formal adalah jawaban untuk mencapai kemakmuran, tapi hanya sedikit kaum akademis yang makmur. Mereka mencari gelar dan sertifikat lanjutan dan malu saat hal-hal ini tidak bisa membawa kemakmuran.

Sementara mereka yang hebat, menyokong pendidikan yang lebih tinggi, tapi tidak percaya bahwa itu sangat menentukan dalam menghasilkan uang. 

Kelas menengah menukar waktu untuk uang. Kelas dunia menjual ide yang bisa memecahkan masalah untuk uang. Uang mengalir seperti air dari ide.

Kelas menengah sering mencemooh kelas dunia dengan frustasi karena kekurangan uang, tapi jawaban untuk mendapat penghasilan lebih dari yang bisa mereka habiskan telah menelan seluruh hidup mereka.

Ide atau konsep yang simple ini sering dilupakan. Kelas bawah berbicara dan muak tentang masa lalu, kelas menengah berbicara tentang orang lain, dan kelas dunia berbicara tentang ide.

Pelaku profesional tahu uang tidak peduli kemana dia akan mengalir. Mereka tahu dunia akan berbalik arah untuk membuat mereka kaya jika itu bisa membantu untuk menyelesaikan masalah mereka.

Sekitar 150 tahun yang lalu, Karl Marx yakin bahwa jika punya kesempatan, kelas pekerja akan bersatu dan bangkit untuk mengatasi penindasan. 

Apa yang tidak di hitung oleh Karl Marx untuk menjadi persamaan adalah proses pemikiran yang mengarahkan orang pada kemiskinan.

Berikan peluang milyaran dollar pada berkesadaran kelas menengah, dan mereka akan menemukan cara untuk kembali ke kelas menengah.

Keterbatasan self-image mengatakan di mana mereka berada. Perbedaan tidak ada hubungannya dengan realitas. Itu semua ada di dalam pikiran dari pelaku.

Langkah aksi hari ini: Tanyakan pemikiran kritis berikut ini: "Pada tingkat mana dari kesuksesan finansial yang membuat ku merasa nyaman? a) kelas bawah, b) kelas menengah, c) kelas dunia." Di level mana Anda paling merasa nyaman saat merefleksikan self-images, kemungkinan besar, di status Anda saat ini.

Jika Anda ingin menjadi makmur, mulailah meningkatkan self-image dengan mengupgrade self-talk yang Anda gunakan mengenai uang dan finansial. 

Jika semua yang Anda lakukan adalah mengejar uang, berarti Anda menyerang efek. Penyebabnya adalah cara Anda berpikir, dan jika Anda meningkatkan penyebab, efek akan mengikuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun