Mohon tunggu...
Eling Widiatmoko
Eling Widiatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya seorang lelaki biasa yang suka menulis dan berbagi informasi. Semoga artikel yang saya tulis bermanfaat dan menambah wawasan Anda

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bagaimana Supermarket Memanipulasi Psikologi?

6 Agustus 2023   11:28 Diperbarui: 6 Agustus 2023   11:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktifitas belanja di Supermarket modern akhir-akhir ini menjadi pilihan oleh hampir semua kalangan, khususnya ibu rumah tangga.

Jika di bandingkan, Supermarket dan Pasar Tradisional memang sangat jauh berbeda dari segi kenyamanan, di Supermarket setiap pramuniaga sangat peduli terhadap kenyamanan konsumen sehingga mereka betul-betul merasakan seperti seorang raja.

Namun Anda jangan sampai terlena dengan kenyamanannya saja karena ada hal-hal yang harus Anda perhatikan saat berbelanja di Supermarket.

Sebelum menuliskan artikel ini, saya telah melakukan observasi mengenai faktor-faktor Psikologi yang berperan ketika kita berada di Supermarket, ketika kita akan memasuki Supermarket kita akan melihat warna-warna yang cerah dengan cahaya lampu yang begitu terang di mana warna-warna cerah ini akan menarik minat kita, lalu kita akan melewati stand makanan seperti roti yang aromanya sangat nikmat dan ayam goreng yang begitu gurih disajikan.

Di Supermarket bahan-bahan pokok seperti beras, gula, susu, dll selalu di letakkan di bagian belakang sehingga ketika kita akan mencari bahan-bahan pokok, kita akan melewati jejeran snack dan minuman ringan sehingga memungkinkan kita untuk membeli lebih banyak dari rencana belanja sebelumnya. 

Ingat!! Jangan pernah ke Supermarket dalam keadaan lapar karena ketika anda berbelanja di Supermarket saat lapar Anda akan emosional ketika melihat jejeran makanan yang terasa sangat nikmat di pikiran anda.

Perhatikan baik-baik harga yang tercantum pada setiap barang yang akan Anda beli, jangan tergoda oleh diskon besar terhadap barang tertentu, jika item yang di diskon adalah makanan/minuman perhatikan tanggal kadaluarsa/expired date dari item tersebut. 

Dan perlu Anda tahu hampir seluruh barang yang mendapatkan diskon sebelumnya telah dinaikkan harganya sehingga Anda membeli dengan harga sebenarnya (saya heran mengapa hingga detik ini YLKI tidak pernah menindak praktek-praktek nakal seperti itu). 

Apakah Anda pernah berpikir mengapa di atas harga item tertentu dituliskan (katanya) harga sebenarnya yang di coret? Mengapa harus seperti itu? Karena sudut pandang/persepsi manusia selalu menggunakan perbandingan, anda akan menganggap barang yang anda beli sangat murah setelah anda melihat perbandingan harga yang di coret.

Setalah anda berbelanja Anda akan menuju ke kasir, apa anda tidak melihat di sana ada berbagai jenis permen? Jika anda membawa anak-anak anda berbelanja kemungkinan besar anak-anak anda akan meminta agar anda membelikan mereka permen karena kita tahu anak-anak sangat menyukai permen, dan pasti anda akan memberikan permen sebagai hadiah untuk mereka, kecuali jika anda adalah orang yang sangat peduli dengan gula yang dikonsumsi oleh putra-putri anda (gula berlebih menyebabkan obesitas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun