Berbincang tentang calon presiden kita,Siapa kira-kira calon presiden Indonesia kelak di 2014?? ada sederet nama ngetop. Megawati, Jokowi,Prabowo, Yusril dan nanti mungkin akan muncul nama-nama lain. Sepertinya banyak nama yang beredar belum bisa memuaskan dahaga mimpi memiliki presiden yang top markotob. Presiden yang jadi idola seluruh bangsa.
Amat beda rasanya dengan menyebut nama SOEKARNO yang moncer sebagai presiden hebat, padahal lahir di zaman serba darurat. Ada juga SOEHARTO yang juga hebat, dengan segala lika-liku sepakterjangnya.
Ketidakpuasan ini tercermin dari maraknya gejala golput yang makin santer dalam bisik-bisik obrolan. komentar jalanan itu menyiratkan masih ada keraguan yang besar apakah nanti di 2014 akan hadir sosok pemimpin yang di impikan. Sang satrio piningit sang ratu adil. Pemimpin setidaknya perpaduan antara SOEKARNO dan SOEHARTO. Perpaduan kecerdasan dan keberanian. Rakyat sekarang tidak punya idola. Tidak punya panutan. Mulai putus harapan. Ini bisa jadi pertanda para pemimpin saat ini yang bermunculan memang tidak patut di jadikan teladan. Terlalu banyak cacat dan kekurangan.
Kalau memang demikian keadaanya, saya inget seloroh teman saya. BAGAIMANA KALAU KITA IMPOR PRESIDEN SAJA ? banyak bekas presiden atau perdana mentri yang sekarang ”NGANGGUR”. Ada Bill clinton dari Amerika, ada Ahmad dinejad dari iran. Kalau takut berbau arab atau amerika kita bisa impor dari Jepang saja. itu lebih netral. Apalagi jepang terkenal pejabatnya berani “MUNDUR DARI JABATAN” kalau merasa bersalah. Kualitas orang jepang tidak di ragukan lagi.Kesatria, ceerdas dan pemberani. Klop dengan impian bangsa Indonesia.
Setuju. Saya setuju saja. Bilang saya pada teman ngobrol itu. Kita gaji orang asing itu ,sesuai gaji presiden di negara asalnya. Kalau nanti Indonesia sudah jadi negara yang sip, dia kita beri gelar kehormatan dan di persilahkan balikke negaranya lagi. Itu saya pikir cara paling mudah dan irit untuk mencari presiden. Tapi….boleh nggak ya??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H