Mohon tunggu...
Elinda Rizkasari
Elinda Rizkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Praktisi Pendidikan

Mimpi akan membawa kita pada suatu tujuan dan keberanian akan membawa kita pada kesempatan. (ITCWWC)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Power of Anak Bontot

22 Maret 2017   07:18 Diperbarui: 22 Maret 2017   16:00 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak Bontot is mean... Anak terakhir dari beberapa bersaudara, tepatnya adik yang paling kecil dalam suatu keluarga.

Yaaa... Anak bontot identik dengan kemanjaan karena mentang-mentang anak terakhir, eitsss... Jangan salah... Anak bontot justru kebanyakan ini adalah anak yang memiliki kesabaran dan tahan ujian yang luar biasa dari kakaknya, apalagi jika hanya dua bersaudara.

Kebanyakan sih iya, anak bontot menjadi bual bualan anak sulung, apalagi kalau anak sulungnya laki-laki. Selalu apa-apa adiknya yang disuruh maju, maju untuk membuatkan minuman, maju untuk mencucikan pakaian, maju untuk perang (?) ups... Yang ini berlebihan. 

Setuju nggak sih, kalau kebanyakan anak bontot itu sering disalahgunakan untuk pesuruh? 

Jahahaha... Kodratnya emang begitu sih ya, yang lebih muda harus menghormati yang lebih tua. Tapi justru kebanyakan anak bontot lebih banyak mengalahnya loh daripada anak sulung. Sepakat? Itu pendapat masing-masing sih ya, tergantung. 

Tapi disini saya hanya mengapresiasi kinerja anak bontot dalam kehidupan keluarga. Saya hanya ingin memberikan penguatan bahwa siapa yang menanam maka ia akan menuai. Ketika kita berbuat baik tulus ikhlas juga pasti insyaallah akan berbalik kembali ke kita.

Selalu saja untuk mengingat bahwa kita hidup di dunia ini hanya sebentar, sekejap saja, tidak akan abadi, hanya amalan soleh kita yang akan membersamai kita di keabadian kelak. 

Yaaa bagi anak bontot yang sering terzholimi kakaknya haha yang ini agak fullgar, harap bersabar ini ujian. 

Tapi bener mohon bersabar aja karena ini sudah ditakdirkan untukmu, ambil saja hikmahnya, jadikan ladang pahala sebanyak banyaknya. Tabung terus pahala. Okey... Semangat yaaa anak bontot !!!! Hidup anak bontot !!!! 

 

Note : tulisan ini hanyalah tulisan iseng, abal abal yang random yang mewakili beberapa teman saya sebagai anak bontot dalam keluarganya. Jika memiliki persamaan nasib mungkin hanya kebetulan saja. Hehe... Terimakasih yang sudah baca semoga memberi inspirasi dan manfaat. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun