Itu terserah, hak setiap pribadi ia sebagai guru dengan niat apa.Â
Tapi yang sangat disayangkan adalah, ketika kesejahteraan guru sangat diperhatikan (gaji guru besar), apakah tidak merasa berdosa jika menerima hak tanpa memikirkan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Kewajiban apa? Ya kewajiban menjadi seorang guru.Â
Karena tidak sedikit guru yang sekarang ini bekerja tidak menyertakan hati, akibatnya apa?
Siswanya ya seadanya, pencapaian tujuan pembelajaran terutama pendidikan karakternya sangat kurang. Endingnya apa? Para mantan siswa SD ini menjadi pemimpin-pemimpin dalam negeri yang memiliki moral yang kurang baik. Buktinya apa? Korupsi yang paling sering terjadi.
Mu tidak mau guru ikut serta dan memiliki peran penting dalam perkembangan pelajar, tak terlepas dari orang tua dan lingkungan.Â
Memang sangat tidak mudah menjadi guru, terlebih menjadi guru yang inspiratif, selalu menyertakan hati dalam setiap pengajarannya. Menjadi tauladan, sungguh tidak mudah.Â
Tapi di Indonesia ini tetap masih ada sosok guru yang seperti pewaris nabi. Tak mengharapkan upah apa-apa selain ridhoNya dan siswanya dapat berhasil dalam belajar. Sungguh Guru sangat mulia yang semacam itu.Â
Semoga di Indonesia ini, bertambah banyak guru-guru yang memiliki sikap seperti pewaris para Nabi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H