Mohon tunggu...
Elinda Rizkasari
Elinda Rizkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Praktisi Pendidikan

Mimpi akan membawa kita pada suatu tujuan dan keberanian akan membawa kita pada kesempatan. (ITCWWC)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Adakah Pewaris Nabi (Sekarang) Ini?

19 September 2016   23:59 Diperbarui: 26 September 2016   09:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Itu terserah, hak setiap pribadi ia sebagai guru dengan niat apa. 

Tapi yang sangat disayangkan adalah, ketika kesejahteraan guru sangat diperhatikan (gaji guru besar), apakah tidak merasa berdosa jika menerima hak tanpa memikirkan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Kewajiban apa? Ya kewajiban menjadi seorang guru. 

Karena tidak sedikit guru yang sekarang ini bekerja tidak menyertakan hati, akibatnya apa?

Siswanya ya seadanya, pencapaian tujuan pembelajaran terutama pendidikan karakternya sangat kurang. Endingnya apa? Para mantan siswa SD ini menjadi pemimpin-pemimpin dalam negeri yang memiliki moral yang kurang baik. Buktinya apa? Korupsi yang paling sering terjadi.

Mu tidak mau guru ikut serta dan memiliki peran penting dalam perkembangan pelajar, tak terlepas dari orang tua dan lingkungan. 

Memang sangat tidak mudah menjadi guru, terlebih menjadi guru yang inspiratif, selalu menyertakan hati dalam setiap pengajarannya. Menjadi tauladan, sungguh tidak mudah. 

Tapi di Indonesia ini tetap masih ada sosok guru yang seperti pewaris nabi. Tak mengharapkan upah apa-apa selain ridhoNya dan siswanya dapat berhasil dalam belajar. Sungguh Guru sangat mulia yang semacam itu. 

Semoga di Indonesia ini, bertambah banyak guru-guru yang memiliki sikap seperti pewaris para Nabi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun