Mohon tunggu...
Elinda Rizkasari
Elinda Rizkasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Praktisi Pendidikan

Mimpi akan membawa kita pada suatu tujuan dan keberanian akan membawa kita pada kesempatan. (ITCWWC)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Lewat Tengah Malam

9 September 2016   05:23 Diperbarui: 9 September 2016   06:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu sekitar pukul 23:55 WIB, aku dari arah stasiun pasar senen menuju stasiun Depok, aku ketiduran di dalam kereta karena lelah usai perjalanan dari Solo, tak sadar aku kebablasan sampai stasiun Bojong Gede.

Sampai di stasiun Bojong Gede kereta berhenti, aku kaget melihat penumpang kereta yang semakin hilang. Aku kemudian bergegas turun dan bertanya kepada petugas stasiun,

"pak adakah kereta lagi ke arah Depok?". Tanyaku dengan panik.

Aku sangat khawatir, pasalnya suasana di stasiun Bojong Gede sangat sepi karena waktu menunjukan tengah malam, kemudian bapak petugas tadi menjawab,

"kenapa mbak? Kebablasan ya? kereta ini akan kembali ke Depok mbak , kebetulan tempat pemberhentian terakhirnya di sana".

Alhamdulillah... Aku lega, kakak ku yang sudah lama menunggu di stasiun Depok pasti akan sangat marah karena aku ceroboh ketiduran sampai kebablasan ke stasiun dekat bogor ini.

"Iya pak saya ketiduran tadi di kereta jadi kebablasan, terimakasih ya pak" jawabku sembari bergegas masuk kereta lagi.

Di dalam kereta aku sedikit was was karena hanya ada aku dan bapak tua yang mendekatiku, sepanjang gerbong kosong melompong tak berpenumpang, bapak tua itu duduk di sebelahku bercerita habis menolong ibu-ibu lahiran di daerah Bojong dan anehnya ibu itu perutnya di belakang, tidak wajar seperti manusia kebanyakan saat hamil perutnya di depan.

"Astagfirulloh.. Bapak ini apa-apaan cerita kayak gitu ke aku, padahal aku kan nggak nanya" gumamku dalam hati yang mulai gelisah.

Aku terhenyak dan bertambah merinding usai mendengar cerita si bapak tua itu, tetapi tetap berlagak "so cool" biasa aja sebisa mungkin, padahal... Mrindingnya minta ampun,

"Hah? Berarti bapak ini dukun!!!" Pikirku lagi di dalam hati.

Tak habis bapak itu cerita sampai disitu, bapak itu terus bercerita hal lain yang tetap mengandung unsur horor, bapak itu menceritakan kejadian - kejadian aneh seperti menolong orang yang di dalam perutnya ada paku dan jarum misalnya, entah aku harus percaya atau tidak di dalam hati aku tak lepas membaca ayat kursi, meminta perlindungan dari Allah.

Rasanya perjalananan Bojong Gede - Depok sangat lama kala itu, padahal lumayan dekat, mungkin karena perasaan was-was ku itu yang membuat terasa lama.

Akhirnya lewat tengah malam tiba juga di stasiun Depok aku lekas bergegas turun dan keluar dari stasiun, hal ini membuatku semakin merinding karena saat aku turun bapak tua itu tidak berjalan sama seperti arahku ke pintu keluar, bapak tua itu berjalan ke arah berlawanan entah kemana tujuannya, kemudian menghilang dari pandangan mataku yang sedikit-sedikit menengok ke belakang.

"Lhoo bapak tadi ke mana, ah mungkin lewat pagar sana" kataku lirih mencoba berpikir positif, tapi tetap saja ku rasa aneh.

Sungguh aku sangat dibuat merinding olehnya. Akhirnya aku keluar dari stasiun dengan keringat panik karena lumayan ketakutan, dan aku benar-benar kapok jangan sampai terjadi lagi kejadian ketiduran dan berkereta KRL lewat tengah malam, Horor !!!

Sampai berjumpa dengan kakakku yang telah menunggu dengan raut muka sedikit manyun, aku meminta maaf dan berusaha mengajak kakak untuk mempercepat perjalanan pulang ke rumah dan tidak menjelaskan kronologi di perjalanan karena masih diliputi rasa merinding, dalam perjalanan pulang aku hanya bilang,

"Brod (panggilan ku ke kakakku), nanti di rumah aku ceritain"

setelah itu aku diam dan berdoa di dalam hati, beristigfar supaya tidak di ikuti makhluk-makhluk malam yang berkeliaran, lagi-lagi karena "parno" gegara si bapak tua tadi. Sampai rumah aku baru berani menceritakan semua kehororan yang terjadi di kereta tadi. Kakakku ku tanya tadi pas di stasiun lihat bapak tua berjalan ke arah berlawanan pintu keluar tidak, dan ternyata tidak melihat siapapun katanya. Aku semakin heran, dan sampai sekarang aku tidak tau sebenarnya bapak tua itu benar-benar ada sebagai manusia atau bukan. Sungguh horor !!!
Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun