Acara sosialisasi diadakan pada hari Sabtu 6 November 2021 di Desa Salam Kerep Gondoriyo, dihadiri oleh banyak pejabat se Kecamatan Ngaliyan yaitu Kelurahan Gondoriyo, Podorejo, Wates, Bringin, Bambankerep, Kalipancur, Purwoyoso, Tambakaji.
Acara diawali dengan pembukaan oleh master of ceremony kemudian di sambung dengan sambutan oleh Camat Ngaliyan, H. Agus Triharwanto, S.Sos,MM. Beliau memberikan pesan kepada para hadirin bahwa pandemi korona belum berakhir, tidak ada obat manjur untuk mengatasi corona, yang ada hanya kedisiplinan kita untuk mena’ati protokol kesehatan.
Adanya penambahan kasus baru membuat kita harus lebih taat dan patuh pada aturan yang telah diberlakukan, beliau mengatakan bahwa tidak memperbolehkan orang yang terkena corona isolasi mandiri di rumah pribadi, semuanya harus berada di rumah dinas.
Tidak berhenti disitu sambutan dilanjutkan oleh Kompol Kapolsek Ngaliyan, beliau memberikan sambutan terkait dengan keamanan pasca pandemi. Yang awalnya pandemi di berada di level 2, dengan kekompakan antara pemerintah setempat dengan masyarakat akhirnya bisa menurun di level 1. Bukannya situasi keamanan semakin ikut berangsur menurun tetapi terdapat peningkatan.
“Berdasarkan pelaporan tindak pidana yang berada di polsek Ngaliyan, kemarin ada kasus pencurian, dulu ketika kasus pandemi berada di level 4 para pelaku kejahatan sepertinya juga melakukan jaga jarak dan juga karena ini nanti akan disampaikan tentang bisnis online, semuanya sekarang ini dilakukan serba online, mencari makan online dan pinjaman online. Kemarin terdapat laporan tentang pinjaman online dan korban dikejar-kejar oleh pelaku pinjaman online ini dengan bunga yang sangat besar. Oleh karena saya berharap agar waspada dengan pinjaman online ini” Tegasnya.
Selanjutnya adalah inti acara yang akan disampaikan oleh klaster UMKM kecamatan Ngaliyan, Mudhofar, M.Pd.i. beliau mengajak para audiens untuk mengetahui pengetahuan dasar tentang bisnis online, yaitu bisnis yang tetap berjalan walaupun terdapat pandemi corona.
Seolah-olah Allah memaksa para pekerja, pebisnis, dan pelaku UMKM harus berubah polanya. Dengan kata lain disini saya akan mengajak bagaiaman cara kita bukat lapak dengan cara online, promosi tidak hanya kepada tetangga kita, tetapi bisa melingkupi kecamatan, kabupaten bahkan nasional. Sekarang semua ada di genggaman kita yaitu hp, sosial media. Ini bisa menyelamatkan kita atau bahkan mencelakakan kita sama seperti yang dikatakan pak kapolsek.
UMKM ini sudah sangat digalakkan yaitu dibuatnya klaster-klaster sesuai jenis masing-masing, dengan era nya berjalanlah di Kota Semarang terdapat Gerai Kopi Mie yang membawahi semua UMKM. Dulu ketika 2010 saya harus membuat brosur untuk mempromosikan jualan saya, mengikuti seminar-seminar yang dilaksanakan dsb. Dan sekarang yang diutamakan adalah pasarnya online, pasar online ini sangat banyak macamnya, kita bisa melihat contoh yang resmi yaitu Padi UMKM (Pasar Digital UMKM Indonesia) ini resmi diawasi oleh negara.
Kemudian yang semarak Grab, grab ada dua macam yaitu untuk membeli dan grab untuk menjual atau grab merchant. Kemudian juga sekarang ada Shopee, ini juga termasuk fasilitas pasar. Ketika kita sebagai pelaku UMKM, kita harus berpikir postif bahwa itu adalah sarana untuk menghasilkan dan jangan sarana untuk menghabiskan. Rata-rata masyarakat indonesia dengan fasilitas mudah lebih banyak untuk menghabiskan uang dan lebih konsumtif.” Terangnya.
Beliau melanjutkan penjelasan bahwa pola penjualan harus dirubah, jika kita terbiasa mengemasi dengan kemasan bungkus selanjutnya kita promosikan hanya ke tetangga kita. Kemudian target pasar yang misalnya kita ingin menjual makanan yang bisa bertahan berhari-hari maka ada namnaya opsi makanan frozen. Dan kita bisa memanfaatkan yang namanya handphone tadi, dengan ini semua kita dapat mempromosikan dengan biaya yang sangat ringan. Atau kita mempunyai pertemanan di Facebook, Whatsapp, dan Sosial media yang lain dan disitulah kita bisa mempromosikan jualan kita.
“kita jangan khawatir dengan hal-hal seperti ini kalau kita melihat teman-teman UMKM ini bangkit di tahun 2020. Semua orang terpengaruh dan larut terhadap pandemi sehingga seolah-olah kita ikut mati. Tapi dengan demikian karena itu kita diajak untuk berpikir di suasana yang terpepet kita harus bisa hidup, dan ternyata kita bisa hidup dan bisa jalan dengan kita harus mengetahui kondisinya.” Tambahnya.
Acara ini sangat menarik karena membahas apa yang sedang dialami oleh orang di masa kini dan memberikan solusi terhadap masyarakat pelaku UMKM dan juga kepada masyarakat yang belum memulai promosi di pasar digital. Selanjutnya acara ditutup oleh Pembawa acara dan dilanjutkan dengan doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H