Tentu di sekitar kita ada orang-orang yang memilih menekuni pekerjaan yang tidak menghasilkan materi yang nilainya besar. Ada banyak alasan di balik pilihan itu. Misalnya, karena sesuai dengan minat dan bakat, profesi tersebut memberikan banyak manfaat untuk orang lain, pekerjaan itu memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri mereka, dsb. Hal-hal seperti tentu tidak dapat diukur dengan materi.
Yang terakhir, jika memilih untuk studi lanjut karena keinginan naik gaji, bisa saja di kemudian hari akan mengalamii kekecewaan. Hal ini bisa terjadi ketika besarnya kenaikan gaji dipandang tidak sepadan dengan segala daya dan upaya yang dikerahkan selama proses pendidikan. Kekecewaan itu dapat mempengaruhi performa, sikap dan dedikasi terhadap pekerjaan yang ditekuni.
Oleh sebab itu, jika tujuan utamanya adalah untuk "meng-upgrade" diri, maka kepuasan datangnya dari tingkat perkembangan diri setelah studi.
Kemudian akan sangat membanggakan jika dalam dunia kerja orang-orang dapat melihat kompetensi diri berkembang setelah menempuh studi lanjut.
Jadi, jika Anda ingin kembali belajar untuk menambah gelar demi kenaikan gaji, ada baiknya direnungkan kembali. Sebab, sejatinya gaji akan mengikuti kompetensi.
Mari kita sekolah setinggi-tingginya karena mau memuaskan keinginan intelektual untuk terus belajar, mengembangkan keterampilan dan karakter yang saleh sehingga diri kita memberikan lebih banyak manfaat untuk orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana dengan materi?
Tentu kita butuh uang. Tetapi ingat, lapangan kerja juga selalu membutuh orang-orang yang kompeten.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H