Saat belajar di sekolah, anak-anak harus menghafalkan beberapa hal. Untuk membantu anak agar dapat mengingat hal penting dengan lebih mudah, guru dapat mengajarkannya dengan "jembatan keledai" atau membuat singkatan sesuai yang hendak dihafalkan.Â
Tentu akan lebih mudah bagi siswa untuk mengingat warna pelangi dengan menyebutkan "mejikuhibuniu" dibandingkan dengan meghafalkan "merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu." Ada juga "adik simba" untuk menghafalkan kata tanya "apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana."Â
Nah, tentu guru harus kreatif dalam membuat singkatan yang menarik tetapi gampang diingat oleh siswa. Jika mengajar di tingkat sekolah menengah, guru dapat memberikan tantangan pada siswa untuk membuat "jembatan keledai" versi mereka lalu dibagikan kepada teman-teman. Dengan menggunakan "jembatan keledai", siswa pun dapat menghafalkan hal-hal yang penting tanpa air mata.
4. Beri Kesempatan untuk Berbicara
Kebanyakan guru akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya harus dituliskan oleh siswa. Lalu, jika bertanya-jawab dengan siswa, guru akan cenderung memilih satu atau dua orang untuk menjawabnya secara lisan sedangkan murid-murid yang lain mendengarkan.Â
Supaya mengurangi kejenuhan saat diskusi kelas, guru sebaiknya memberikan kepada semua siswa untuk aktif berbagi pikiran mereka. Guru bisa memberikan waktu satu atau dua menit agar siswa bisa berbagi ide atau pendapat mereka dengan siswa-siswa yang lain. Selain mengurangi rasa bosan, hal ini juga baik untuk membiasakan anak agar berani mengkomunikasikan pendapat mereka.
5. Sediakan Waktu Untuk Santai Sejenak
Ada kalanya murid kurang semangat mengikuti kegiatan belajar karena kelelahan mengikuti berbagai kegiatan mulai dari pagi hingga tengah hari.Â
Oleh karena itu, ada baiknya jika guru memberikan waktu bagi siswa untuk bersantai sejenak. Kegiatan relaksasi favorit murid saya adalah duduk di karpet untuk mendengarkan buku cerita yang saya bacakan, membaca mandiri, Â atau tiduran di karpet sambil mendengarkan lagu.Â
Kegiatan yang sesekali saya lakukan menjelang bel pulang sekolah berbunyi ini dapat membuat anak-anak lebih santai lalu mereka pulang dengan tenang. Meskipun tujuannya adalah membuat siswa santai dan dapat "bernapas" sejenak, guru harus memberikan ekspektasi yang jelas untuk menjaga ketertiban kelas.
Jadi, ketika anak-anak sudah terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan di kelas, guru tidak boleh ikut loyo. Sebaliknya, guru harus berupaya membangkitkan kembali energi para siswa. Semoga ide-ide di atas dapat diterapkan dan berguna untuk mendukung kegiatan pembalajarn Bapak dan Ibu Guru di kelas. Selamat berkarya!