Jika ada interaksi, maka aksi sosial ini akan lebih hidup dan bermakna karena adanya relasi antara para siswa dengan pihak yang dibantu. Selain itu, para siswa pun dapat mengerti bahwa sebuah aksi sosial tidak melulu tentang menggalang dana dan memberikan sumbangan.
3. Khawatir Akan Dimanfaatkan Oleh Pihak Lain
Ada sekolah yang berhati-hati dalam membuat sebuah aksi sosial karena khawatir akan dimanfaatkan oleh pihak yang dibantu. Tidak dapat dipungkiri bahwa ada orang-orang yang tidak segan meminta banyak hal kepada orang yang bersedia membantu. Mumpung ada yang mau membantu, ya sekalian saja meminta ini dan itu.
Nah, untuk mencegah terjadinya salah sasaran membantu pihak dengan aji mumpungitu, maka sebelum memutuskan target yang akan dibantu, pihak sekolah harus melakukan survei terlebih dahulu baik dengan menghubungi narahubung target aksi sosial maupun dengan melakukan kunjungan ke lokasi. Hal ini juga berguna untuk memeriksa layak dan tidaknya pihak tersebut untuk dibantu.
Selain itu, sekolah juga harus mempunyai batasan yang jelas tentang jenis kegiatan maupun bantuan yang akan diberikan sehingga ketika pihak yang dibantu meminta banyak hal diluar yang sudah direncanakan, pihak sekolah dapat menolak dengan tegas sesuai dengan batasan tersebut.
4. Fokus Pada Hal-hal Teknis
Saat membuat sebuah Community Service Program,terkadang sekolah lebih fokus pada menyiapkan kegiatan dan hal-hal teknis lainnya. Padahal selain hal-hal itu, sekolah perlu membekali peserta didik dengan pemahaman yang benar. Sekolah perlu memberikan penjelasan tentang kegiatan itu gaar para siswa mengerti tujuannya.
Selain itu, murid-murid juga perlu diajari bagaimana bersikap dihadapan orang-orang yang akan dibantu. Tentu hal ini untuk mendidik siswa bahwa sekalipun orang-orang itu membutuhkan bantuan mereka, mereka tetap harus menghargai, bukannya menganggap rendah pihak yang dibantu. Hal ini juga akan membuat orang-orang yang dibantu merasa nyaman dan tidak rendah diri saat berinteraksi dengan para murid.
Nah, itulah  beberapa tantangan yang dihadapi sekolah saat merancang sebuah program aksi sosial. Bapak dan Ibu Guru, apakah Anda pernah mengalaminya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H