Dalam dunia pekerjaan, terkadang kita melihat pekerjaan orang lain lebih istimewa dibandingkan pekerjaan yang kita geluti. Ada orang yang secara terang-terangan menyatakan pendapatnya, ada juga yang memilih diam. Nah, setelah sekian lama menjadi guru, saya amati bahwa ada hal-hal yang selalu membuat rekan-rekan saya yang bekerja dalam bidang lain merasa iri pada profesi guru. Â Apa saja yang membuat mereka iri pada profesi guru?
1. Libur Yang Melimpah
Banyak orang iri pada profesi guru karena guru mendapat libur panjang terutama setelah pembagian rapor. Terkadang libur bertambah panjang karena bertepatan dengan hari besar misalnya Lebaran dan Natal. Bahkan ada juga yang sering mendapat libur karena menggunakan sistem penerimaan rapor tiap tiga bulan sekali.Â
Di saat pegawai-pegawai harus mengajukan cuti, guru tinggal tunggu saja hari libur tiba yang biasanya minimal selama seminggu. Tidak perlu juga repot-repot meminta persetujuan dari atasan karena memang saat itulah jatah libur bagi guru. Ketika saya mengatakan bahwa guru tidak cuti kapan saja, banyak teman-teman saya yang mengatakan bahwa tetap saja jumlah hari libur guru lebih banyak dibandingkan dengan jatah cuti mereka. Ya, sudah. Mungkin memang itulah rezeki menjadi guru.
2. Pakai Seragam
Seperti yang kita ketahui, hampir semua sekolah mewajibkan para tenaga pengajar untuk memakai seragam. Para guru tidak perlu repot-repot memikirkan baju yang dikenakan untuk bekerja. Tuntutan bagi para guru untuk menambahkan koleksi pakaian kerja pun tidak seperti para pegawai lain yang tidak mendapat seragam. Nah, bagi beberapa orang yang bukan guru, hal ini menjadi alasan untuk iri pada guru. Ada yang iri lantaran mereka sering kesulitan mix and matchpakaian mereka.Â
Ada juga yang iri karena mereka merasa selalu butuh baju lain untuk ke kantor. Tidak jarang mereka harus merogoh kantong demi gonta-ganti pakaian kerja. Di sisi lain, ada juga guru yang lebih senang memakai baju bebas karena mengenakan seragam dirasa sebagai hal yang membosankan. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada masuk di Tim Baju Bebas atau Tim Baju Seragam?
3. Hari-hari Lebih Berwarna
Profesi guru tidaklah semata-mata sibuk membagikan ilmu tetapi juga kaya interaksi terutama dengan para murid. Tidak jarang mereka melakukan atau mengatakan hal-hal yang bagi orang dewasa menarik karena mereka melakukan itu dengan kepolosan mereka. Bagi para guru SMP atau SMA tentu juga punya banyak cerita tentang interaksi mereka dengan peserta didik mereka.Â
Selain itu, di sekolah juga seriang diadakan kegiatan istimewa misalnya perayaan berbagai hari besar keagamaan atau hari besar nasional. Kegiatan-kegiatan itu memberikan variasi pada hari-hari kerja. Bagi orang-orang yang dari pagi hingga petang duduk diam mengerjakan tanggung jawabnya di depan komputer, tentu merasa iri dengan hal-hal tersebut. Profesi guru dianggap lebih penuh warna karena dinamika interaksi dengan siswa dan banyaknya varian kegiatan di sekolah.Â
4. Banyak Dapat Perhatian
Guru termasuk sosok yang banyak mendapatkan perhatian baik dari para siswa maupun wali murid. Sejak saya di masih duduk di sekolah, saya ingat pernah berjuang menyisihkan uang saku bersama teman-teman sekelas demi terwujudkan sebuah kejutan ulang tahun bagi guru tercinta.Â
Saat menjadi guru, saya mengalami sendiri kejutan-kejutan dari siswa meskipun tidak selalu dengan hal-hal yang mencengangkan. Kejutan-kejutan  kecil dari para murid atau orangtua menunjukkan bahwa mereka sayang dan peduli dan mengasihi guru. Asal diberikan dengan motivasi yang benar dan diimbangi dengan sikap profesional guru, maka tidak perlu khawatir akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.Â
Bagi orang-orang tidak terlalu akrab dengan rekan sekerjanya, tentu jarang mendapatkan perhatian-perhatian seperti yang guru dapatkan. Oleh karena itu, mereka merasa iri kepada guru yang banyak dapat perhatian di sekolah.
5. Profesi Yang Menjadikan Pelakunya Dikenang
Saya yakin setiap dari kita mempunyai sosok guru yang kita kenang. Ada guru yang berkesan karena berbagai alasan mulai dari pintar mengajar, baik hati, parasnya cantik atau tampan, hingga guru yang "killer." Tidak banyak "orang biasa" yang akan dikenang karena profesinya. Kalau bekerja di dunia hiburan yang banyak terekspos kamera tentu wajar jika dikenal dan dikenang orang-orang.Â
Namun, para guru adalah "orang biasa" tetapi dapat dikenang oleh para muridnya karena adanya interaksi yang intens diantara mereka. Tentu hal apa yang akan dikenang oleh para murid bergantung dari para guru karakternya. Tidak banyak profesi lain yang digeluti oleh "orang biasa" bisa membuat para pelakunya dikenang. Jadi, wajar saja jika ada yang iri ketika melihat para guru masih diingat dengan jelas oleh para peserta didiknya meski sudah puluhan tahun meninggalkan bangku sekolah.
Nah, itulah hal-hal yang membuat orang-orang iri dengan profesi guru. Sejatinya tidak ada profesi yang sempurna. Selain itu, mata kita sering melihat rumput tetangga yang lebih hijau dari rumput kita sendiri. Oleh karena itu, syukuri pekerjaan apapun yang kita kerjakan dan gunakan itu sebagai kesempatan untuk berkarya, mengembangkan diri dan memperluas koneksi serta memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar. Kalau hati bersyukur pasti tangan dan kaki akan lebih ringan dalam bekerja. Selamat berkarya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H