Saya akui guru-guru SD di sekolah saya sangat kreatif dalam hal membuat acara-acara yang unik. Saya tidak sekreatif mereka karena semasa sekolah, tidak ada kegiatan-kegiatan seperti itu. Menurut saya, mereka punya sejuta alasan untuk mengadakan acara yang membuat hari bisa menjadi istimewa. Alhasil, muncullah nama-nama hari yang lain selain hari Senin-Minggu. Ini nih, contohnya:
1. Hari Pakai Topi (Hat Day)
Dalam rangka menyelesaikan pembacaan buku A Cat In The Hat karya Dr Seuss. Banyak jenis topi bermunculan di sekolah, mulai dari topi yang normal, tidak normal, sampai sangat tidak normal dari segi ukuran, warna, dan model. Misalnya topi durian, topi bertelinga, topi penyihir, topi pesulap, topi koboi dan berbagai jenis topi lainnya.
2. Hari Pakai Baju Tidur atau Piyama (Pyjama Day)
Biasanya diadakan pada saat ada acara Bulan Membaca atau Pekan Membaca ( Book Month, Book Week, Reading Month). Anak-anak dan para guru datang ke sekolah mengenakan baju tidur lengkap dengan membawa boneka, bantal atau selimut kesayangan. Biasanya pada hari tersebut akan kegiatan pembacaan buku cerita atau menonton film yang berhubungan dengan buku.
3. Hari Pakai Baju Bermotif Garis-garis (Stripes Day)
Mendadak muncul ide ini setelah membaca buku yang berhubungan dengan baju motif bergaris, yaitu "The Cat In The Hat" oleh Dr. Seuss. Saya beberapa kali tersiksa karena melihat motif garis-garis yang dipakai oleh murid-murid saya, membuat pusing kepala.
4. Hari Berdandan Seperti Tokoh Buku Cerita (Character Day)
Inilah harinya Spiderman, Peter Pan, Harry Potter, Mickey Mouse, Hulk, Superman, Robin Hood , Tinkerbell, Tintin hingga putri-putri Disney pergi ke sekolah. Mereka juga akan membawa buku sesuai tokoh yang mereka pilih.
Suatu ketika, saya memilih untuk mengenakan kebaya karena mau jadi Timun Emas. Sayangnya, tidak banya anak yang tahu cerita Timun Emas. Akhirnya, seharian itu saya menceritakan kisah Timun Emas untuk menjelaskan tokoh yang saya pilih. Hal ini menjadi refleksi bagi saya, kalau tidak banyak anak-anak yang tahu cerita rakyat, legenda, ataupun dongeng Indonesia. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Saya pun bertanya-tanya, "Kapan ya, ada siswa yang datang pakai kostum Gatotkaca, Bawang Merah atau Bawang Putih?"
Sejak saat itu, saya jadi lebih bersemangat membagikan cerita-cerita dari Indonesia.
5. Hari Memakai Kostum Profesi
Kalau zaman dulu dipakai untuk karnaval saja. Sekarang sudah berbeda. Di sekolah saya, anak-anak memakai kostum itu seharian. Saya senang melihat polisi, tentara, desainer baju, pengusaha, dokter, dokter hewan, perawat, pilot, pegawai bank, pramugari yang imut-imut.
6. Hari Pakai Baju Batik
Kini baju batik untuk anak-anak didesain dengan menarik sehingga menambah keimutan murid-murid saya. Selain dipakai saat Hari Batik, baju batik juga dipakai di saat merayakan hari-hari besar nasional. Biasanya, saya menggunakan kesempatan ini untuk menjelaskan beberapa motif batik dan filosofi dibalik mitif tersebut untuk menambah pengetahuan dan menumbuhkan kecintaan serta kebanggaan anak-anak terhadap salah satu budaya Indonesia yang harus kita cintai dan lestarikan. #BanggaBatikIndonesia #AyoPakaiBatik
7. Hari Pakai Baju Warna Musim Tertentu
Biasanya warna musim gugur yang sering dipakai. Memang agak janggal karena di Indonesia tidak mengalami musim tetapi ini bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak tentang negara lain. Para guru yang daerah asalnya mengalami musim gugur bisa membagikan pengalaman mereka sehingga anak-anak juga bisa tahu lebih banyak.
8. Hari Pakai Baju Warna Natal
Kalau lihat ada yang pakai kombinasi merah dan hijau tua, saya rasanya ingin melilitkan lampu warna-warni dan menggantungkan hiasan pohon natal.
9. Hari Rambut Jelek (Bad Hair Day) (abaikan terjemahan saya.. 😁)
Saya lupaalasan dibalik acara Bad Hair Day. Yang saya ingat adalah melihat anak-anakmenjadi "korban" kekreatifan orang dewasa dalam mengatur gaya rambut. Saya terheran-heran melihat rambut anak-anak jadi setinggi air mancur, diikat cuma sebelah, diikat dengan jumlah banyak, rambut warna-warni, dan masih banyak lagi yang membuat saya ingin mengamati dari dekat lalu bertanya, "Kok, anak ini mau ya rambutnya dibuat seperti itu?" 😂
10. Hari Olahraga, Hari Kartini, Hari Ulang Tahun RI, Hari Pahlawaan dan berbagai hari besar nasional lainnya
Pada hari-hari tersebut, biasanya ada acara khusus seperti upacara bendera dan berbagai macam perlombaan. Kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi semacam kegiatan selingan yang menyenangkan bagi para guru maupun siswa.
Itulah sebagian contoh hari-hari unik yang saya alami bersama murid-murid saya. Ini menjadi pengalaman yang menarik bagi saya karena semasa sekolah tidak pernah mengalaminya. Meskipun mengenakan kostum khusus, sekolah tetap mempunyai aturan sehingga semua nyaman dan terlihat pantas.
Mau hari lain selain Senin sampai Minggu? Jadi guru saja! 😝
Bapak dan Ibu Guru, tertarik mencoba hari-hari unik itu? Jangan takut untuk mencoba asalkan jelas tujuan dan ekspektasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H