Anak-anak paling suka kalau saya bilang, "Dulu waktu saya seumuran kalian..."
Mereka jadi tahu, kalau gurunya dulu suka memanjat pohon, ikut mainan kelereng, pernah sakit cacar air, jadi petugas upacara bendera, kerja kelompok di rumah teman, menari tradisional, ikut lomba gerak jalan, jidatnya benjol karena jatuh, dan masih banyak lagi. Membagikan pengalaman seperti ini membuat anak-anak tahu bahwa gurunya juga pernah merasakan jadi anak kecil sehingga bisa bersimpati pada mereka. Namun, justru biasanya saya yang merasa ingin jadi anak kecil lagi..haha..
Yah,,Jadi kira-kira itulah yang membuat saya susah move on dari masa kecil. Memang tidak semua terdengar seru untuk mereka, tetapi paling tidak mereka tahu bahwa anak-anak zaman dulu bisa tetap gembira walaupun tidak ada smartphone atau permainan elektronik seperti yang mereka miliki. Bermain dengan teman sebaya dengan mainan yang sederhana tetap bermakna karena bermain bersama-sama. Masanya memang sudah berganti, tetapi apa salahnya dibagikan?
..karena menjadi guru juga membagikan hidup..
Para guru, apakah juga merasakan susah "move on" seperti saya? :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H