Wisata Alumnus yang Kudus di Sungai Waitatiri: Multitasking Relax di Bumi Archipelago Diamond
Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D
Fisikawan Indonesia, Universitas Pattimura
22 Agustus 2023
Mengembangkan ilmu sambil menikmati keindahan bumi archipelago diamond yang meliputi kekayaan Allah yang didominasi oleh laut pulau (archipelago) yaitu luas laut atau dataran basah (wet land) mencapai ~92.4% dan luas pulau (dry land) ~7.6% adalah sebuah berkat surgawi (a heavenly blessing).
Mendidik para murid sambil mengembangkan ilmu akan membuahkan para alumnus yang berkualitas, berilmu, dan berkarakter bebas narkoba dan pelecehan seksual (sexual abusement) (Gbr. 1). Â
Seringkali para pendidik (educator) hanya berpikir bahwa setelah para murid yang dibekali hikmat dan pengetahuan yang murni (pure wisdom and knowledge) tidak ditunjang dengan multitasking relax atau jalan-jalan menikmati keindahan alam yang masih asli (original nature) dan bebas dari keramaian hiruk pikuk kota besar yang sangat kompleks ativitas penduduknya.Â
Pada kesempatan ini, para ilmuan universitas Pattimura dari program studi (prodi) Fisika yang terdiri dari dosen dan para alumnus ingin menyebarkan sukacita sorgawi kami saat berkelana mengunjungi sungai Waitatiri, salah satu sungai diperbatasan kota Ambon dengan kabupaten Maluku Tengah yang berada di dalam pulau Ambon pada bumi Archipelago Diamond.Â
Sudah sekiaan tahun perjalanan kami dengan para alumnus belajar, berpikir, eksperimen dan mengembangkan ilmu, namun kami tidak sempat bepergian bareng untuk menikmati multitasking relax di alam yang masih asli keindahannya.Â
Hari Saptu di pagi hari yang cerah ini, beberapa alumnus prodi Fisika telah berespons untuk berkumpul bersama di batas kota Ambon pada jembatan Waitatiri yang letaknya setelah daerah Passo, kota Ambon.Â
Dari 11 orang alumnus yang telah berkonfirmasi untuk ketemu bareng, yang datang berkumpul mencapai 10 sahabat. 1 teman alumnus tidak sempat hadir karena banyaknya tugas kerjaan di sekolah tempat bekerja, meskipun pada hari Saptu.Â
Yang menarik dalam proses perencanaan wisata alumnus yang suci ini, kejadian rencana ini tiba-tiba dilakukan secara mendadak. Pada suatu kunjungan seorang alumnus, Isna yang baru pulang dari kampungnya, Gorong, di pulau Seram membawa kue kering dan cemilan dari masakan ibunya ke Prof. Elim di lab.Â
Dalam perbincangan kami tentang rencara lanjutan setelah wisuda Isna, S.Si nanti di 31 Agustus 2023, kami menggagas wisata alumnus yang telah lama Prof. Elim sarankan untuk merealisasikannya dengan para sahabat alumnus di laboratorium (Lab.) riset kami.
Akhirnya dari komunikasi digital lewat social media WhatsApp grup riset dan alumnus lab kami ditanggapi oleh 11 teman yang terdiri dari:
2 alumnus angkatan 2016: Â Yosua dan Kaswan
1 alumnus angkatan 2017: Isna,
3 alumnus angkatan 2018: Oktaviana, Ferena dan Fahira,
5 alumnus angkatan 2019: Ina, Gwen, Mauren, Debo dan Ros.Â
Betapa bahagianya hati saya ketika dari sekian banyak para sahabat alumnus  yang merespons untuk wisata alumnus untuk pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir sejumlah 11 orang.Â
Persiapan kami yang spontaninas dan dianugerahi kemurahan Tuhan, akhirnya berlangsung dengan kebahagiaan datangnya 10 alumnus dari 11 orang yang berjanji datang di tempat berkumpul pada jembatan batas kota Ambon, desa Suli, Waitatiri.Â
Hal menarik lainnya, Prof. Elim menikmati the presence of God saat berdatangannya teman teman di tempat berkumpul, yaitu seperti di gambarkan pada gambar diatas, sebagai berikut:
==> "Lambang 3": Yosua dan Oktaviana serta Mauren datang lebih dahulu
===> "Lambang 4": Ina, Gwen, Debo dan Ros datang kemudian
====> "Lambang 2": Fahira dan Ferena datang pada kloter ke 3, dan akhirnyaÂ
=====> "Lambang 1": Isna agak terlambat sekitar 1.5 jam datangnya, namun kami semua dengan sabarnya menunggu di jembatan temuan Waitatiri (Gbr. 2).Â
Beberapa sahabat alumnus yang udah mulai jenuh menunggu keterlambatan Isna, mulai membaur dengan keindahan lingkungan di sekitar jembatan Waitatiri yaitu dengan mulai berinteraksi dengan sapi lokal dan 2 ekor anaknya (Gbr. 3).Â
Singkat penjelasan, proses dan transformasi wisata alumnus secara lengkap disajikan pada video, dimulai dari awal perjalanan dari jembatan Waitatiri ke dalam kampung Waitatiri sejauh ~2 km. Teman-teman alumnus yang baru pertama kami tiba memasuki daerah tersebut sangat antusias dan bergembira (joyful heart).Â
Wah.."kata para sahabat alumnus"...ternyata dekatnya tempat sungai Waitatiri yang original dan asri tidak jauh dari jalam besar tempat jembatan Waitatiri.Â
Selanjutnya, selamat menikmati perjalanan wisata alumnus yang kudus di sungai Waitatiri pada bumi archipelago diamond ini. Seluruh tahapan perjalanan wisata (all trip steps) Â udah dibuat berurutan dengan kumpulan video-video singkat yang sengaja dipilih pada momen-momen menyenangkan dalam hadirat Tuhan (The presence of God).
Have a blessed day,
Salam Nusantara,
Hendry
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H