Mohon tunggu...
Prof. Hendry I. Elim
Prof. Hendry I. Elim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Transformasi Peran Para Ilmuan dalam Menjangkau Sekolah-Sekolah di Daerah 3T

30 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:16 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Kegiatan belajar mengajar bagi siswa korban gempa SDN 1 Waai, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Selasa (19/11/2019). (KOMPAS/Fransiskus Pati Herin)

TU disarankan dapat terlaksana untuk menjangkau Daerah 3T dengan waktu yang sangat efektif dan cepat hingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi khususnya dalam mengirim para ilmuan setempat yang waktunya selalu sibuk dengan tugas utama Tri Darma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan mahasiswa, penelitian untuk pengembangan ilmu yang ditekuni, dan pengabdian kepada masyarakat untuk melayani .

Sebagai contoh dilakukan program asistensi mengajar dengan fokus membantu para guru mendidik para murid-muridnya secara langsung dengan metode cepat, dan tepat pintar di daerah tersebut sehingga memberi wawasan dan kesadaran persiapan ke depan.

Hal tersebut juga berdampak dalam peningkatan ekonomi daerah untuk menggarap transaksi ekonomi dari sumber daya alam kepulauan yang sangat original dan kaya akan hasil-hasil alamnya baik dari kebun/ladang maupun di laut serta berbagai peluang pembukaan industri energi baru terbarukan (new renewable energy), hiburan (entertainment), tekstil dan pertambangan baru yang umumnya masih belum tereksploitasi.

Dengan melayani para siswa di sekolah-sekolah kepulauan (archipelago schools) terutama di usia sekolah SD dan SMP yang merupakan dasar pendidikan 9 tahun pertama umat manusia oleh para ilmuan muda (the best local wisdom interdisciplinary scientists) terbaik UNPATTI serta bertalenta multitasking (multitalents) di daerah pulau-pulau kecil propinsi Maluku.

Adapun harapan dari program rektor, yaitu Prof. M.J. Saptenno ini telah menjadi prototype dalam meningkatkan program kabinet presiden Jokowi yaitu kabinet Indonesia Maju dan juga sebagai masukan pada 6 kementrian yang khusus terkait didalamnya seperti (1). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, (2). Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, (3). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (4). Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, (5). Menteri Kesehatan, dan (6). Menteri Sosial.

Disamping itu juga dengan diimplementasikan program asistensi mengajar sekolah-sekolah kepulauan ini dapat meningkatkan kerja sama para kepala desa atau raja-raja setempat, masyarakat disekitarnya, pemerintah daerah maupun para menteri yang berkaitan di pemerintahan pusat ibu kota tersebut, dimana permasalahan sosial politik nasional akan kestabilan keamanan negara selalu berhadapan dengan media dan berbagai lapisan masyarakat/ semua kalangan akan pertanyaan masyarakat yang membutuhkan kepastian penjelasan pimpinan pusat akan yang benar dan yang keliru.

Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang memiliki rata-rata hidup penduduknya sekitar 73 tahun hingga 76 tahun dalam kurang lebih 10 tahun terakhir ini termasuk rata-rata usia penduduk tertua di seluruh Indonesia.

Mereka juga teridentifikasi sebagai prototype dari Indonesia Maju terdiri dari kurang lebih 1744 pulau-pulau kecil dan beberapa pulau besar seperti Halmahera, Seram, Buru, dan Wetar merupakan daerah raja-raja pulau-pulau atau desa kecil yang sangat dipahami isinya oleh para ilmuan lokal yang besar dan hidup turun temurun di tempat tersebut sadar akan pendekatan mendidik masyarakat setempat.

Fokus ilmuan lokal kepulauan pada asistensi mengajar adalah pelajaran "Three in One" meliputi Matematika untuk mengasah logika kehidupan sehari-hari, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk mengolah masa depan alam sekitar kepulauan di masa mendatang dan Bahasa Inggris yang sangat terintegrasi dengan pemahaman kemajuan kesehatan, sains dan teknologi bangsa-bangsa lain di seluruh bumi. 

Oleh karena itu para ilmuan terbaik lokal sebagai contoh ilmuan terbaik UNPATTI pada ketiga bidang ilmu tersebut perlu menerapkan sistem asistensi mengajar yang langsung pada Daerah 3T di wilayahnya.

Berdasarkan hasil evaluasi penerapan dan pelayanan asistensi mengajar tim UNPATTI pada selama kurun waktu yang singkat atau kurang dari 1 tahun terakhir sejak 5 Desember 2022 hingga bulam Mei tahun 2023 ini, telah berhasil menjangkau sekolah-sekolah meliputi pinggiran kecamatan/kabupaten di Pulau Ambon, Pulau Saparua maupun Pulau Buru seperti SMP (Junior high school) Kristen Saparua, SMP Negeri 43 Ihamahu, Pulau Saparua, SMP Negeri 11 Liliboy, SMP Negeri 18 Hila-Kaitetu, SMP Negeri 72 Negeri Lima, SMP Negeri 85 Hatu, SMP Negeri 8 Ambon, SMP Negeri 3 Maluku Tengah, Asilulu, SMP Negeri 37 Maluku Tengah, Ureng, dan SMP PGRI I Wailiha, Dusun Toisapu, Desa Hutumuri, Ambon, maupun SD 22 dan SMP Negeri 1 Namrole, serta SMP Negeri 01 dan SMP Swasta 10, Leksula, Buru Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun