Oleh Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D,
Kepala Lab Orang Basudara atau Integrated Laboratory (i-LAB, Universitas Pattimura).
Â
Daerah 3T (Terdepan Terluar/Terpencil Tertinggal) yang banyak terdapat di berbagai kepulauan kecil (small islands) Indonesia yang terdiri dari 17480 pulau yang kaya akan budaya, suku dan adat istiadat.Â
Lebih spesifik di daerah provinsi Maluku dan Maluku Utara yang merupakan prototipe Indonesia dengan ~10% pulau-pulau kecil dari Indonesia secara keseluruhan memiliki banyak kesusahan baik secara geografis, transportasi laut dan udara, pendidikan, maupun teknologi yang disertai perbaikan kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi berbagai masalah internasional, nasional dan regional dari berbagai negara di permukaan bumi yang saling terintegrasi dan berhubungan serta terhimpun dalam aturan global yang sangat kompleks dalam politik, ekonomi, sosial, sains, dan teknologi maupun kesehatan.
Maka dalam kesempatan yang ini, sebagai ilmuan fisika nanosains dan nanoteknologi Universitas Pattimura (UNPATTI) yang terletak di pulau kecil Ambon yang berpenduduk sekitar, penulis bersama ilmuan lainnya berusaha memberikan masukan dari kaca mata positif yang berpotensi dan memiliki berbagai peluang baik yang dapat memahami interaksi kegiatan dan aktivitas manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar hanya sejauh jarak pandang mata sesuai local wisdom masyarakat lokal.Â
Seperti kata pepatah pengajar kuno di provinsi Maluku: "Belajar mendidik dan setia dari perkara-perkara kecil, maka Tuhan Allah (The Almighty God) akan memberkati yang jauh lebih besar."
Adapun ilmuan Universitas Pattimura (UNPATTI) di Pulau Ambon yang berpenduduk kurang lebih 450 ribu memiliki jumlah mahasiswa strata S1 maupun pasca sarjana S2 dan S3 dari 9 fakultas dan 1 institusi pasca sarjana mencapai ~6% dari seluruh penduduk Pulau Ambon Manise