Mohon tunggu...
Eli Marlina
Eli Marlina Mohon Tunggu... Guru - Humble

Just simple girls, and just want to be the best women

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beduk, Telinga, dan Kedamaian

20 Juli 2013   14:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:17 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duh gusti...

Beduk itu sungguh memecahkan gendang telingaku

Gelambir kulitnya menyat-nyayat hati ini

Besok akan kembali hadir

Suara itu lagi-lagi-lagi dan lagi suara itu..

Melilit, memenjarakan dan menghujam tubuh, jantug dan hati ini..

Tak mampu ku terbebaskan,

Kembali...

Memaksa..

Menarik...

Memenjarakan Raga dan Hati ini

Kemana lagi ku cari..

Tempat itu, benar, tempat itu

Tempat Suara awal memekakkan itu

Pernah kutemukan kedamaian disana

Hingga kini, hanya itu kedamaian ku temukan

Indralaya, 20 Juli 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun