Praakkkk....
Kacakaca itu retak di depan mataku
Airair yang mengalir
Waktu yang terus berjalan bersama detik
Terang yang berputar menjadi gelap
Mimpi semalam yang di sadarkan pagi
Laksana Kematian yang di selimuti duka
Aahhh....
Bila saja mampu ku satukan
Ku ciptakan nyanyikan lagu dari penyanyi ternama
Dengan nada, alunan, dan syair yang menimbang rasa
Dengan desah suara yang mendayu dan membuaikan lamunan
Senada dengan liukan ukiran corak warna dalam kanvas pelukis
Dengan sorotan tajam menembus imajenasi
Bersama keyakinan yg telah pasti
Semua hanyalah mimpi belaka
Tersadar daku bahwa Ibu kaki selalu ke depan
Begitu pula ada pelangi setelah hujan