Mohon tunggu...
Eli Marlina
Eli Marlina Mohon Tunggu... Guru - Humble

Just simple girls, and just want to be the best women

Selanjutnya

Tutup

Puisi

HTLA 017

26 September 2012   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan

Kembali lagi aku pada buih-buih kenistaan

Kelalaian-kelalaian yang berlalu

Dalam himpunan aliran air

Menelusupi kekentalan lumpur yang di lelehkan


Terperangkap kaki, hati, mata dan jiwa

dalam penjara sepenggal pengenalan manusia

yang ku coba berlari


Melucuti pakaian dari kobaran api

Berpadu dalam gema halilintar

Terus berlari

menapaki terjalnya kerikil kekerasan hati

hingga tak ku temui persinggahan


Hujan telah mengguyuri bumi

Mengguyuri pipi ini

Mengguyuri darah ini

Mengguyuri danau kubangan yang ku bangun sendiri

Berkelit dalam ilalang tak berarti

Bersama dalam

Kegersangan jiwa, bumi ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun