Mohon tunggu...
Elim
Elim Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di sebelah barat gunung sawal kab. Ciamis . Kuliah di yogya(UNY) dan bandung(STMIK JABAR). Kerja di Ciamis. dan tinggal di Tasik Utara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menabung di Sekolah

21 Juli 2017   11:03 Diperbarui: 21 Juli 2017   11:26 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau telah berlalu ada berita sengketa di suatu sekolah antara orang tua dan pihak orang tua siswanya, sengketanya mengenai jumlah tabungan yang woww besar sekali yaitu RP 40 juta. Sementara pihak sekolah hanya mengakui 100 an ribu. 

Saya di sini tidak membahas mana yang benar mengenai tabungan di atas, tetapi yang saya bahas tentang fenomena para orang tua tertentu gemar menabung di sekolah anaknya terutama SD. Tujuannya apa ?, 1). Untuk simpanan kebutuhan anaknya di masa datang , 2). bisa jadi sebagai  menunjukkan bahwa saya adalah " punya duit". Dilain pihak para guru seolah - olah " mengkampanyeukan untuk menyimpan uang di sekolah. Misal : siapa yang paling besar tabungannya akan diberi penghargaan dari sekolah.

bagaimana sebaiknya ?.

Saya sempat ngobrol dengan guru  PKn, tentang adakah hubungan antara pelajaran sekolah dengan menabung di sekolah?

Jawabanya :  kalau dihubungkan dengan pelajaran di sekolah adalah sesuai dengan sila ke 5 tentang Hemat , sederhana, dan jangan hidup boros.

Kalau kita hubungkan dengan keterangan di atas maka sebaiknya menabung di sekolah menurut pendapat saya adalah seperti ini :

1. Menabung haruslah dari sisa uang jajan  atau disisakan untuk menabung, jadi jangan dialokasikan oleh orang tuanya " nih untuk menabung !".

2. Menabung siswa janganlah dilihat dari besar jumlahnya, tetapi dari keseringannya menabung, sehingga untuk mendidik siswa agar selalu menyisihkan sebagian rejeki yang diterimanya  demi masa depan.

3. Agar guru memberikan pengarahan kepada orang tua siswa , berapa maximal uang jajan yang diberikan kepada siswanya tiap hari untuk mendidik hidup sederhana.

Sehingga sungguh disesalkan ada orang tua siswa menabung sampai puluhan juta rupiah di sekolah. kalau memang guru nya ingin jadi " bank", nabungnya ke rumah , jangan bawa -nbaawa siswa.

yah itu saja sebagai bahan perenungan.

Tulisan ini belum tentu baik, atau lengkap, sehingga mengharapkan masukkan dari rekan rekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun