Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan dan Gerakan Tepo Seliro

24 Maret 2023   03:24 Diperbarui: 24 Maret 2023   03:40 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan adalah bulan special. Special bukan hanya karena di bulan ini amalan perbuatan kita dilipat gandakan tapi juga karena Ramadhan selalu membawa kebahagiaan bagi orang-orang  bisa memaknai sekaligus menikmati bulan istimewa itu.

Ramadhan adalah waktu istimewa bagi muslim di seluruh dunia untuk meningkatkan ketakwaan, refleksi diri dan empatif kepada orang lain. Kita perlu meningkatkan ketakwaan Karena bulan ini sangat berharga dimana amalan kita akan dihargai berlipat-lipat.

Pada masa ini juga kita seharusnya mampu untuk bersikap empatif kepada orang lain. Empatif di ranah kearifan lokal adalah tepo seliro. Tepo seliro sangat penting agar relasi-relasi sosial berjalan dengan baik. Seorang guru punya tepo seliro untuk para muridnya yang mungkin tidak bisa punya perlengkapan sekolah yang baik dibanding teman-temannya.

Seorang ibu punya tepo seliro kepada teman-teman yang suka memojokkannya dengan tidak berkata kasar atau kesal atas teman-temannya itu.  Bahkan tetap berperilaku baik dan lembut kepada mereka. Seorang Ayah yang menjadi kepala keluarga, punya tepo seliro kepada atasannya yang lebih muda karena serin menuduh hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang dilakukankannya.

Pada masa Ramadhan juga bisa membuat sebuah komunitas membangkitkan nilai-nilai toleransi kepada komunitas lain yang berbeda. Kita bisa melihat ini pada beberapa gerakan pemuda yang berbeda agama tapi bersinergi dengan komunitas yang berbeda agama dengan mereka untuk membantu warga yang terdampak letusan gunung berapi atau gempa bumi.

Dengan mekanisme yang baik dan saling menghormati, ini tentu tidak sampai pada perusakan barang sumbangan hanya karena sang penyumbang beragama non Musim, seperti yang pernah terjadi pada gempa di Cianjur.

Tepo seliro, berpikir positif dan toleran adalah hal penting yang saat ini mutlak ada di Indonesia. Kenapa? Karena kasus diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama dan suku masih menjadi masalah di Indonesia, meski pada masa sebelumnya, pluralisme tidak menjadi masakah di negara ini.

Seharusnya kita masih punya semangat untuk saling menghargai -- tepo seliro-kepada pihak lain yang berbeda keyakinan sekalipun. Bulan Ramadhan adalah momentum agar kita saling menghargai satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun