Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita dan Rumah Besar Bernama Indonesia

18 Maret 2023   18:22 Diperbarui: 18 Maret 2023   18:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua tentu tahu dan punya rumah bukan? Entah rumah itu dimiliki dengan cara mencicil, membayar cash, maupun rumah bersama ibu dari suami alias bersama mertua atau bersama orangtua kita sendiri. Singkat kata, kita punya tempat untuk kembali setelah seharian bekerja atau bepergian.

Setiap orang tentu saja tidak akan menghindari jika dia bisa pulang ke rumahnya itu. Malah dia ingin sesering mungkin dia akan kembali ke rumah; tempat dimana dia merasa aman dan nyaman berkumpul bersama keluarga.

Memang ada beberapa kasus seorang anak tidak mau kembali pulang, hanya saja mungkin dia punya alasan yang sangat personal untuk itu. Dan mungkin saja sikap itu tidak berlangsung lama.

Seperti halnya rumah yang nyaman, Indonesia adalah rumah besar bagi kita semua warganya. Kita tak akan mau terlalu lama meninggalkan rumah yang diberi anugerah untuk hangat sepanjang tahun. Tak ada badai salju yang menghempaskan meeka atau mobil mereka di jalanan. Flora dan fauna sangat melimpah sehingga kitab isa memetic dan memasaknya sepanjang yang kita bisa.

Indonesia adalah rumah yang sangat nyaman bagi orang yang paham bagamana hidup dengan kelaparan panjang ketika musim dingin tiba. Indonesia juga tempat yang sangat nyaman bagi turis yang sering melancong. Mereka akan mendapatkan kehangatan dan keramahan dari berbagai sudut tempat di Indonesia.

Hanya saja sayang, ada beberapa kelompok yang mengingkari kenyataan itu. Mereka lebih memilih ingin berpisah dengan rumah besar ini.

Ini yang dilakukan oleh beberapa kelompok separatis terutama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua. Papua merupakan tempat indah yang menurut mereka sudah "tergadai" /sudah diadai oleh pemerinta Indonesia melalu berbagai kebijakan soal Papua.

Padahal dari sebuah kesaksian mantan bawahan KKB bernama Boni Telenggen berkisah bahwa semasa dia bergabung dengan kelompok separatis ini, dia tidak merasa tenang menjalami hidup.

Pria asal Kampung Kulirik, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Papua ini tobat dan kembali ke pangkuan NKRI pada pada tahun 2016. Siapa sangka mantan angggota separatis yang menamakan mereka sebaai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kini malah bersahabat dengan pasukan gabungan TNI Polri yang dulu menjadi musuh bebuyutan.

Boni menyatakan bahwa dia memilih keluar dari KKB karena selalu diliputi rasa khawatir, karena selama berjuang mereka beroindah-indah tempat dan merasa khawatir. Tapi syukurlah, Boni kini isnyaf dan kembali ke rumah besar bernama Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun