Jika pertanyaan ini dilontarkan orang, apa jawaban Anda ? Pasti Anda akan menjawab, ada dong.Â
Benar. Zaman sekarang memang konsep pahlawan berbeda dengan konsep zaman dulu. Jika dahulu konsep pahlawan adalah memegang senjata untuk mempertahankan tanah air dan bangsa. Kita bisa menyebut banyak nama untuk ini. Dari Aceh sampai Papua, dari sangir sampai pulau Rote, ada pahlawan yang mempertahankan bangsa kita dari serangan musuh.
Tapi sebenarnya pada zaman itu, terdapat beberapa pahlawan yang tidak memegang senjata. Tetapi berjuang di ranah / bidang lain. Sejarah mencatat bahwa jasa mereka tak kalah dengan pahlawan yang memegang senjata. Di konteks ini kita bisa sebut Ismail Marzuki di bidang Sastra / film, dan Tirto Adhi Soerjo di bidang pers.
Apa sih sebenarnya arti pahlawan itu ?
Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis bahwa yang disebut Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya.
Untuk konteks zaman kini pahlawan jangan dibayangkan sebagai orang yang punya keberanian hanya sebatas fisik saja. Tetapi lebih dari itu. Zaman millennium membuka peluang generasi muda untuk terjun di pentas global di berbagai bidang. Misalnya bidang olahraga. Sudah sekian orang pahlawan yang lahir dari bidang olahraga. Prestasi mereka tak lahir sebagai anugerah semata. Tetapi tertempa oleh latihan bertahun-tahun dan tak kenal lelah.
Dari bidang ilmu pengetahuan dan sains . Begitu banyak orang yang mampu menembus target internasional dan mengharumkan nbama Indonesia. Kita tahu banyak pelajar, mahasiswa sampai ke beberapa orang dari kita yang bisa bekerja dan berprestasi di luar negeri. Mereka juga merupakan pahlawan-pahlawan yang berharga bagi bangsa kita. Begitu juga orang berkarya di bidang kreativitas. Dan banyak lagi yang lainnya. Sama dengan prestasi di bidang olahraga, bidang ini juga memerlukan ketekunan dan mental sebaik mungkin.
Karena itu mungkin kita harus mulai belajar bagaimana menghargai jerih payah pahlawan merebut kemerdekaan dengan berbagai prestasi dan kemampuan. Bangsa ini masih perlu pahlawan dari segala sector untuk mengisi kemerdekaannya.
Kalau kita mau, tak ada yang tak mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H