Mohon tunggu...
eli kristanti
eli kristanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

suka fotografi dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Formula Diseminasi untuk Tangkal Radikalisme

24 April 2015   13:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429856731860115224

[caption id="attachment_412367" align="aligncenter" width="565" caption="tribunnews.com"][/caption]

Dibalik kemeriahan agenda Konferensi Asia Afrika , terselip sebuah kegiatan yang berbeda yakni Konferensi Internasional Penanggulangan ISIS dan Terorisme. Ada satu hal menarik dalam konferensi yang diadakan di JIExpo Jakarta itu, yakni harapan mengenai peranan Indonesia dalam mendiseminasikan pengertian mengenai Islam yang moderat, damai, dan rahmatan lil alamin.

Makna diseminasi sendiri berarti sebagai suatu kegiatan yang ditujukan kepada target kelompok tertentu agar mereka mendapat informasi yang menggugah, sehingga kemudian dapat diterima dan dimanfaatkan. Kaitannya dengan ancaman ISIS dan terorisme, diseminasi penting dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam menjaga keamanan sosial, dalam hal ini adalah tugas pemerintah dan perangkat terkait. Adapun sasarannya adalah masyarakat umum, di mana bertujuan untuk membuat pemahaman massal mengenai kehidupan yang penuh cinta damai.

Hadir sebagai salah satu pembicara utama adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang dikenal sangat aktif dalam menyuarakan semangat menanggulangi terorisme. JK menyebut bahwa isu mengenai ISIS dan terorisme telah membuat masyarakat resah. Selain itu, ia juga menyebut bahwa rasa resah tersebut turut memicu munculnya kondisi public insecure pada hubungan lintas masyarakat. Akibatnya, perlahan muncul rasa benci terhadap pihak-pihak yang dicurigai sebagai aktor radikal, dan hal ini menjadi peluang emas bagi aksi terorisme untuk kian menguatkan eksistensinya.

Di sinilah peran pemerintah sangat penting untuk terlibat. Pemerintah harus berupaya menyebarkan secara luas semangat gotong royong dan tenggang rasa dalam berkehidupan sosial. Pemerintah juga perlu mengajak tokoh lintas agama untuk turut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan ancaman terorisme. Masyarakat perlu diberikan pemahaman secara intensif mengenai ajaran agama yang benar dan moderat. Dengan pemaparan yang intensif tersebut, diharapkan masyarakat pun secara perlahan akan terpupuk sikap hidup yang damai sehingga mampu meminimalisir ancaman terorisme.

Saya salut dengan partispasi JK yang hampir selalu terdepan dalam mengupayakan penanggulangan terkini terhadap ancaman terorisme. Bukan hanya terorisme, JK juga sering kali terlihat berperan aktif dalam menanggulangi konflik-konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Terkait dengan isu ancaman ISIS dan terorisme, saya berharap sekali dukungan lebih dari pemerintah untuk menggalakkan program diseminasi agar masyarakat semakin melek mengenai bahaya terkait. Salam damai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun