Latar Belakang
Salah satu penanda perkembangan peradaban manusia ialah perkembangan teknologi. Perkembangan itu tentunya akan mempengaruhi berbagai macam unsur dalam kehidupan manusia, salah satunya ialah dunia pendidikan.
Pengaruh itu dapat terlihat dari berbagai perbedaan yang nampak dari kegiatan belajar mengajar era digital saat ini dengan masa lalu. Misalnya, dulu, untuk mengakses informasi, siswa hanya bisa mengaksesnya melalui buku, media cetak seperti koran dan majalah, dan tentu saja guru. Sedangkan, kini, siswa dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet.
Perbedaan itu menunjukkan bahwa siswa pada era digital saat ini lebih memiliki akses lebih besar kepada informasi karena adanya perkembangan teknologi. Oleh sebab kemampuannya itu, anak-anak saat ini sering disebut sebagai anak-anak Generasi Z.
Menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd., Generasi Z merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer.Bahkan, informasi yang diakses oleh para Generasi Z ini tak terbatas pada informasi yang berkaitan dengan pendidikan saja, melainkan informasi yang berkaitan dengan kepentingan pribadi mereka.
Generasi tersebut memiliki beberapa ciri yang dapat terlihat dalam kehidupan sehari-harinya. Ciri-ciri itu, menurut Arief, seperti sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media tersebut, mereka jadi lebih bebas berekspresi, baik apa yang mereka rasakan atau pikirkan secara spontan.
Atas hal itu, Generasi Z memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, anak-anak yang termasuk dalam generasi tersebut memiliki daya toleransi yang lebih besar terhadap perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan. Lalu, mereka mampu melakukan berbagai aktifitas dalam waktu bersamaan, seperti membaca buku sembari mendengarkan musik.
Sedangkan, kelemahan anak-anak Generasi Z itu ialah selalu menginginkan segala sesuatu secara cepat, tanpa bertele-tele ataupun berbelit-belit. Selain itu, generasi tersebut cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses.
Tentunya hal itu perlu menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat, khususnya para guru sebagai garda terdepan dalam sistem pendidikan Indonesia. Oleh sebab itu, guru harus mampu memahami berbagai perkembangan teknologi dan mampu mengaplikasikannya. Hal itu tentu saja agar dapat menyampaikan ilmu kepada para siswa yang jelas-jelas termasuk ke dalam Generasi Z.
Pengembangan Kualitas Guru
Agar guru mampu menghadapi berbagai perkembangan teknologi itu, Arief mengemukakan, ada sepuluh standar pendidikan yang harus diperhatikan agar mampu memberikan pendidikan yang ideal kepada para peserta didik. Salah satu poin yang tak kalah penting pada standar pendidikan itu ialah standar pendidik dan tenaga kependidikan.