Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Me Wrong

11 Juli 2024   07:39 Diperbarui: 11 Juli 2024   07:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Me Wrong

Lahir di tahun 70-an memang menyenangkan. Banyak hal yang masih aku dapatkan dan nikmati. Semua masih alami dan jauh dari rekayasa. Ah, kenapa kalimaku menjadi berputar-putar begini. Padahal yang mau kuceritakan hal yang sederhana.

Tapi, menurutku ini cukup legend, sih.

Untuk teman-teman yang domisili di daerah Cirebon, tentu tidak asing lagi dengan makanan yang namanya Me Wrong. Wah, makanan apa itu? Kok seperti dari luar negeri? Haha, tenang saja, ini asli buah cipta, karya, dan karsa nenek moyang kita.

Mirong, itulah nama makanannya. Secara umum orang mengenalnya dengan sebutan rempeyek. Salah satu jenis lauk kering yang kriuk dan akan menambah keseruan makan kita.

Ada cerita menarik dan lucu yang sampai saat ini masih awet tersimpan dalam memoriku. Dulu, saat aku masih SD, aku sering disuruh ibu untuk membeli mirong ke warung.

Pemilik warung biasanya menggunakan kertas sebagai pembungkusnya. Penggunaan plastik masih amat sangat jarang waktu itu.

Karena bungkusannya terbuka di bagian atas, si gurih mirong ini akan sangat tampak menggoda bagi anak kecil. So, dalam perjalanan balik dari warung, pinggiran mirong kusempal sedikit. Gurih. Sambil jalan tak sadar tanganku terus menyempali pinggiran mirong.

Alhasil, sampai di rumah, mirong yang dibeli tersisa bagian yang biasanya berisi ikan-ikan kecil itu. Saat kuberikan ke ibu, beliau kaget dan ya...sedikit mengomel. Tapi, jujur aku katakan bahwa kebiasaan seperti itu pasti dilakukan oleh hampir setiap anak yang disuruh ibunya beli mirong di warung.

Tidak terlalu salah mungkin kalau aku nulis mirong dengan Me Wrong. Karena kalau aku ingat kebiasaanku dulu, rasa bersalah selalu mengikuti. Terlepas dari perilaku anak-anak yang masih labil atau alasan minimnya makanan yang dulu aku temui.

Semoga Allah memaafkan kebodohanku dan melapangkan kubur ibu. Maafkan anakmu, Ibu. Suka nyempalin mirong yang sedianya untuk lauk di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun