By: Elhalima
Semalam
Aku mencuri bayangmu
Dari langit-langit mimpi
Memasung jiwa penuh lara
Pada selembar kertas nista
Luruh kian dalam
Lalu terdampar di ujung kelam
Berwajah duka
Berparas lara
Ada gejolak
Saat senyummu hilang terhanyut petang
"Daun yang pergi meninggalkan hidupnya, tak mendendam pada ranting" sergahmu
"Tapi aku bukan daun" elakku
Kerongkongan tersekat lekat
Sebab kau lama bermesra dengan dua nikmat
Kian kelabu
Mengharu biru
Lara ini makin nyata
Derita ini sebuah tanda
Dan
Nyalang matamu menampar gelisahku
Sepenuh tawa kausisir luka
Mencincangnya  bersama taburan kecewa
Nikmati tiap tetes merahnya rasa
Di atas semangkuk dusta yang kau beri nama setia
Untuk apa bintang bersama rembulan
Jika tak bisa seiring jalan
Dusta dan kemunafikan
Redupkan sebatang suluh kepercayaan
Hingga mati di ujung malam
Kembali pada hampa dan kekosongan
Cilegon, 01062021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H