"Biarin nanti pakai uang Kiki aja," katanya.
Saya membayar buku dan stiker miliki Akifa dan Kiki membayar buku-bulunya sendiri. Dua buku itu bernilai 180 ribu ribu Rupiah. Dai mengeluarkan dompet dari saku celana panjang dan mengambil uang untuk membayar buku itu. Kami membawa belanjaan itu tanpa tempat karena di sini plastik belanja berbayar. Belanjaan kami masih bisa kami bawa dengan kedua tangan, jadi tidak memerlukan plastik belanjaan.
Keluar dari toko, rintik hujan mulai jatuh. Kami bergegas menuju mobil Kakak Zan. Mobil menembus lengangnya jalanan kota Cilegon yang mulai basah oleh hujan.
Saya menerawang dan mencoba memaknai apa yang telah kami lakukan. Saya ingin agar anak-anak akrab dengan buku  dan memiliki keterkaitan secara batin. Mungkin di awal ini terasa sulit. Akan tetapi seriring berjalannya waktu, mudah-mudahan anak-anak bisa semakin mesra  dengan buku-buku. Suatu saat mereka akan merasakan manfaat dan nikmatnya membaca buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H