Aku tak fasih melafalkan rindu
Aku tak mampu mendeklarasikan rasa yang kian mencandu
Aku tak cukup cakap menutupi binar di mata yang cemburu
Tak berhasil menyembunyikan senyum Bahagia saat Hasrat mulai menderu
Terima kasih telah menjadi rumah yang nyaman untuk semua rasa yang kumiliki
Terima kasih telah menjadi bejana bagi segenap emosi yang tak kuasa kulerai penuh teka-teki
Aku tanpamu laksana sekumpulan peziarah yang tak kuasa menapaki
Tersesat dalam rimba tanya tak terdaki
Aku tanpamu bagai sekawanan anak burung tanpa sayap
Tak kuasa beranjak dari rumah pohon tempatnya tertidur lelap
Terima kasih telah menjadi sayap untukku menjelajahi luasnya cinta semesta hatimu
Terima kasih telah menjadi pandu bagi perjalanan rasa yang semakin syahdu
Denganmu kuingin menyesap sisa-sisa usia
Saat senja mulai menyapa dan kita mulai merenta
Menaiki malam dalam dekap kukuh pelukmu
Adalah sebuah kemewahan tanpa jemu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H