Mohon tunggu...
Eli Halimah
Eli Halimah Mohon Tunggu... Guru - open minded

guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekuatan Wanita Tak Bisa Dipandang Sebelah Mata

3 November 2020   21:10 Diperbarui: 3 November 2020   21:22 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Inilah yang mendasari bahwa aktivitas menulis, terutama bagi wanita, memiliki manfaat yang tak dapat dilihat hanya dengan sebelah mata saja. Menulis dapat menjadi ruang bagi wanita untuk mengekspresikan dirinya.

Lalu, tulisan apa yang dapat dihasilkan seorang perempuan? Wanita sesungguhnya manusia multitasking. Ini tidak kita ragukan keahliannya. Lihat saja, betapa ibu kita sangat terampil dan cakap memasak sambil mengasuh plus membersihkan rumah dalam satu waktu. Begitu pula dalam menuntaskan pekerjaan lainnya.

Jika Barbara Kingsolver yang hanya memiliki 2 anak saja, bisa memberi inspirasi baginya untuk menulis sekian puluh buku, bagaimana dengan kita yang memiliki anak lebih dari dua. Tentu akan bisa menciptakan lebih banyak tulisan dari mereka.

Keluarga dan anak adalah inspirasi terbesar seorang ibu. Apa yang ia lihat, ia rasakan, ia ketahui, ia lakukan, dan ia fikirkan dapat menjadi ide dan sumber tulisan yang baik dan meginsprasi. Semua tahapn pengasuhan anak bisa menjadi bahan untuk kita olah menjadi sebuah tulisan.

Kita bisa merefleksi beberapa kejadian yang telah kita lalui bersama mereka, dari hal yang terkecil sampai hal-hal besar. Sebut saja, bagaimana kita dan pasangan merencanakan nama anak-anak. Pasti ada alasan tertentu atas pemilihan sebuah nama. Mungkin juga terjadi pertentangan dan sedikit perdebatan dalam hal ini. Ini bisa menjadi sumber tulisan yang menarik, bukan? Jika kita memiliki empat anak, maka akan ada empat tulisan untuk tema tersebut.

Bagaimana dengan pemilihan sekolah atau pondok? Lalu tentang sifat dan karakter mereka? Tentu ini akan menjadi tantangan sekaligus juga peluang untuk seorang ibu.

Hal-hal lain yang bisa kita tuliskan adalah kejadian-kejadian besar atau kecil bersama anak, kita juga bisa merefleksi masa kehamilan dan melahirkan yang berbeda. Bagaimana perjuangan  melawan tantrum pada anak, tentang kedekatan mereka pada sang ayah, keseruan dan keusilan anak-anak saat berkumpul, atau tentang kedekatan kita dengan mereka.

Kita juga bisa menuliskan bagaimana mereka mmengawali masa-masa sekolah, jugaprestasi mereka. Bagaimana mereka berjuang melawan kebosanan daring yang saat ini harus mereka jalani. Bagaimana kita membersamai mereka dalam pembelajaran jarak jauh.

Akan ada banyak ide, sumber, dan cerita yang bisa diungkap dan ditulis oleh seorang ibu. Sumber yang kita temui sehari-hari, bahkan dalam tiap detik kita, yaitu anak-anak.

Namun, meskipun ini peluang yang sangat baik bagi seorang ibu, kita tentu tidak bisa dan tidak boleh mengesampaingkan tugas utama kita dalam keluarga. Kita harus tetap mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak-anak kita pada kebaikan dan kebenaran.

Percayalah, jika dua sisi ini, menjadi ibu dan penulis, dapat dilakukan secara berbarengan dan seimbang, anak-anak dan keluarga tentu akan merasa bangga terhadap ibu mereka. Mereka bisa mencontoh apa yang telah kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun